REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Di tengah isu retaknya hubungan koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), petinggi PKS dan petinggi Partai Gerindra justru melakukan pertemuan di salah satu restoran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4) malam. Menanggapi itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kelanjutan komunikasi langsung antara pihak Prabowo dan pihak PKS.
"Jadi, ini adalah pertemuan yang ke sekian kali untuk menindaklanjuti tentang bagaimana kita melalui mekanisme konstitusional tahun 2019 itu nanti dengan menghadirkan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung secara bersama-bersama," kata HNW saat dijumpai di Hotel Merdeka, Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/4) malam.
Mantan ketua MPR periode 2004-2009 tersebut menilai pertemuan tersebut adalah suatu hal yang wajar dilakukan oleh PKS dan Partai Gerindra. Seperti halnya pertemuan calon presiden Joko Widodo dengan beberapa petinggi partai lainnya. Hingga saat ini komunikasi intensif masih terus dilakukan oleh keduanya.
"Bahwa ada letter of agreement, Fadli Zon menyampaikan memang ada itu dan pastilah itu akan jadi rujukan dalam komunikasi dengan PKS," katanya.
Ia juga membenarkan bahwa mantan komandan jenderal (danjen) Kopassus itu berencana mendatangi kantor DPP PKS untuk menindaklanjuti kebijakan ke depan dalam waktu dekat.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Sekjen PKS Mustafa Kamal bersama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bertemu di restoran Merahdelima, Kebayoran Baru, Kamis (19/4). Namun, keduanya membantah membicarakan soal capres dan cawapres.