REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjual produknya secara dalam jaringan (daring) agar lebih banyak terlibat di pasar digital.
"Saat ini UMKM kita belum banyak yang masuk ke pasar digital. Kita ingin semakin banyak UMKM yang menjual produknya secara online," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (23/4).
Pemerintah, kata Semuel, mempunyai target pada 2020 terdapat delapan juta UMKM yang bisa membanjiri pasar digital Indonesia.
Semuel mengatakan dengan sinergi berbagai pemangku kepentingan, Kemenkominfo mendorong Indonesia menjadi salah satu pelaku ekonomi digital dengan pilar utama UMKM.
"Pada tahun 2020 kami ingin transaksi online kita bisa mencapai Rp 1.750 triliun. Porsi ini juga harus diambil oleh UMKM, jangan hanya perusahaan-perusahaan besar atau perusahan dari luar saja. UMKM kita harus terus didorong," ujar Semuel.
Target tersebut dinilainya realistis karena perkembangan jumlah pengguna internet pada 2020 diperkirakan mencapai 170 juta. Semuel mengatakan apabila 50 persen saja konsumen mempunyai platform untuk berbelanja, sebanyak 85 juta orang dapat menggunakannya untuk berbelanja.
"Kalau kita bilang penghasilannya setahun itu Rp 50 juta, sementara 20 persen saja sudah sekitar 15 juta. Kalau mereka bertransaksi online, tercapai itu tadi Rp 1.750 triliun, karena kan nanti makin banyak produk dan jasa," ujar dia lagi.
Dirjen Aptika mengaku optimistis UMKM Indonesia mampu bersaing dan berkembang dengan memanfaatkan marketplace karena produk UMKM Indonesia saat ini didukung dengan talenta lokal.