REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Empat korban meledak dan terbakarnya sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Rabu dini hari, menjalani perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDZA) Banda Aceh. Satu korban luka harus menjalani operasi.
Staf Humas RSUDZA Banda Aceh Anton Kuswarjanto di Banda Aceh, Rabu (25/4), mengatakan, empat korban tersebut dalam perawatan intensif tim dokter rumah sakit. "Korban saat ini sedang dalam penanganan medis oleh tim dokter. Seorang di antaranya segera menjalani operasi. Kondisi korban luka bakar," sebut dia.
Adapun, empat korban ledakan sumur minyak tersebut yakni Adnan Saputra (30), warga Mutiasa, Kabupaten Pidie dan Efendi Hamid (61), Rizki Maulansyah (23), dan Ishak Hardi (48). Ketiganya, warga Rantau Peureulak, Aceh Timur.
Anton menyebutkan, sebenarnya ada lima korban yang dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh. Namun, dalam perjalanan korban meninggal dunia. Korban meninggal dunia atas nama Alhusairi (21), warga Punge Blangcut, Banda Aceh.
"Korban meninggal dunia di Saree, Aceh Besar saat dalam perjalanan. Korban sudah dibawa keluarganya," kata Anton Kuswarjanto menyebutkan.
Ditanya soal kondisi korban, Anton menyatakan dirinya tidak bisa menyampaikan bagaimana keadaan korban. Namun, korban dalam penanganan intensif akibat luka bakar.
"Nanti, direktur rumah sakit yang akan menyampaikan bagaimana kondisi korban. Namun yang bisa kami sampaikan sekarang, seorang korban atas nama Efendi Hamid sudah masuk kamar operasi," kata Anton Kuswarjanto.
Sebelumnya, sumur pengeboran minyak yang dikelola masyarakat Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, meledak dan terbakar, Rabu (25/4) sekitar 02.00 WIB. Hingga Rabu sore, korban tewas akibat ledakan sumur minyak berjumlah 18 orang.