REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peran desa di Indonesia dalam pembangunan dinilai masih minim. Oleh karena itu, desa didorong dapat lebih dilibatkan dalam setiap proses pembangunan.
Koordinator peneliti pemantau regulasi dan regulator media (PR2Media), Puji Rianto mengatakan, desa harus di dorong untuk dapat menjadi subjek dalam proses pembangunan.
"Selama ini, selama puluhan tahun, desa lebih sering hanya dijadikan objek," ujar Puji dalam diskusi dan peluncuran buku berjudul Sistem Informasi Desa (SID) dan Akses Informasi, di Yogyakarta pada Rabu (25/4).
Ia menekankan, selama ini, desa hanya dijadikan elemen dalam program yang diciptakan dan direncanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurutnya, paradigma inilah yang harus segera diubah demi tercapainya percepatan pertumbuhan di seluruh wilayah.
"Paradigma yang harus dibentuk adalah, desa harus menjadi subjek dalam pembangunan," kata dia. Dalam mendukung hal itu, ia berharap agar desa pun dapat mengoptimalkan arti pentingnya informasi dalam pembangunan. Karena, lanjutnya, informasi memiliki peran yang luar biasa dalam pembangunan.
Oleh karena itulah, ia dan tim kemudian melakukan penelitan yang kemudian hasilnya telah dibukukan. Menurut dia, penelitian itu didasar oleh asumsi bahwa teknologi memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong perubahan sosial di masyarakat
Di satu sisi, penelitian ini juga meyakini bahwa penerapan SID bisa memberikan kontribusi positif bagi perubahan dan pembangunan masyarakat desa. "SID juga dapat mendorong transparansi pemerintahan desa serta mendorong partisipasi warga masyarakat dalam proses kebijakan di tingkat desa," ucapnya.