REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Satuan Lalu Lintas Porles Garut menargetkan penindakan terhadap pengendara roda dua yang membahayakan keselamatan anak dalam Operasi Patuh Lodaya 2018. Operasi tersebut berdurasi selama dua pekan di sejumlah ruas jalan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Diharapkan upaya ini mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Ada tujuh target utama dalam operasi serentak ini, salah satunya mengemudi dengan anak kecil yang membayakan keselamatan anaknya," kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Erik Bangun Prakasa setelah Apel Operasi Patuh Lodaya 2018 pada wartawan di Markas Polres Garut, Kamis (26/4).
Ia menyampaikan operasi cipta kondisi memasuki bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri ini merupakan operasi kemanusiaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa menimbulkan korban jiwa maupun materi. Setidaknya ada tujuh target utama dalam operasi tersebut yakni pelanggar yang tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, mengemudi dengan anak kecil tanpa mengutamakan keselamatan, tidak mengemudi dalam keadaan mabuk, melebihi batas kecepatan dan penggunaan telepon seluler ketika berkendara.
"Operasi ini murni kemanusiaan tidak ada lagi penindakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan," ujarnya.
Nantinya selama operasi berlangsung tidak cuma menargetkan tujuh target itu. Tetapi termasuk akan menyasar tempat balapan liar yang seringkali terjadi pada Ramadan.
"Tak akan lupa menjadi target berikutnya selama kegiatan operasi dilaksanakan, kabari saja mulainya (balapan liar), tim kami dengan cepat akan langsung menindak," ucapnya.