REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Polda Metro Jaya menolak laporan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait dugaan intimidasi pada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day pada Ahad (29/4). Juru Bicara PSI Bidang Hukum Dini Parwono mengatakan, masih ada beberapa barang bukti yang harus dilengkapi.
"Ada beberapa barang bukti yang harus dilengkapi," kata pengacara PSI Dini Parwono di Jakarta Senin seperti dilansir Antara.
Laporan tersebut ditujukan ke Polda Metro Jaya pada Senin (30/4). Menurut Dini, petugas Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya belum mengeluarkan laporan polisi lantaran terdapat kekurangan barang bukti.
Dini mengklaim PSI merupakan partai politik yang mewakili suara perempuan sehingga memberikan advokasi kepada perempuan diduga menerima tindakan intimidasi bernama Susi Ferawati.
Dini mengatakan, Susi bersama anaknya yang menggunakan kaos #DIASIBUKKERJA menerima tindakan intimidasi dari oknum massa yang mengenakan baju beratribut #GANTIPRESIDEN2019.
Sementara itu, Ketua DPP PSI Tsamara Amany Alatas mengatakan laporan intimidasi yang dialami Susi dan anaknya merupakan murni gerakan PSI dan tidak membawa "pesanan" politis dari pihak tertentu.
Sebelumnya, beredar video melalui media sosial yang merekam sekelompok massa beratribut kaos #GANTIPRESIDEN2019 terlibat aksi intimidasi terhadap sekelompok orang yang mengenakan kaos "DIASIBUKKERJA saat Hari Bebas Berkendaraan di sekitar Bundaran HI Jakarta Pusat pada Ahad (29/4) pagi. Massa beratribut #GANTIPRESIDEN2019 mengucapkan kalimat tertentu dan melemparkan uang kertas kepada kelompok orang berkaos #DIASIBUKKERJA.