Jumat 04 May 2018 22:00 WIB

Pengacara Panitia Sembako: Kita Fokus Pada Penyelesaiannya

Henry klaim utusannya sudah datang ke rumah korban tapi sudah dijaga ketat

Rep: Farah Noersativah/ Red: Bilal Ramadhan
Kiri-Kanan: Kuasa Hukum Panitia FUI Henry Indraguna; Ketua KPAI Susanto; dan Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati, memberikan penjelasan dalam konpers di KPAI Jakpus, Jumat (4/5).
Foto: Republika/Farah Nabila Noersativa
Kiri-Kanan: Kuasa Hukum Panitia FUI Henry Indraguna; Ketua KPAI Susanto; dan Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati, memberikan penjelasan dalam konpers di KPAI Jakpus, Jumat (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa Hukum Panitia Penyelenggara Kegiatan Pembagian Sembako di Monas, Henry Indraguna mengatakan saat ini pihaknya masih lebih memilih untuk memikirkan tanggung jawab kepada keluarga korban meninggal. Hal itu dibandingkan harus memikirkan perkara dimana lokasi meninggalnya kedua korban meninggal usai pembagian sembako.

"Ya apapun alasannya kami tidak menilai yang benar atau yang salah lokasi dimana meninggalnya. Kami tidak melihat itu. Sekarang penyelesaiannya saja bagaimana kepada keluarga korban," ujar Henry di hadapan awak media di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Jumat (4/5).

Dia lalu menekankan, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan kuasa hukum keluarga untuk mencari solusi permasalahan ini. "Mudah-mudahan hari ini atau besok kami akan hubungi kuasa hukum dan korban untuk bagaimana menyelesaikan secara kekeluargaan," ungkapnya.

Henry menegaskan, dalam kegiatan tersebut, tak ada unsur politik yang terkandung. Acara pembagian sembako itu, kata dia merupakan kegiatan sosial yang dilakukan untuk berbagi.

"Saya tegaskan tidak ada unsur politik apapun. Terlalu banyak berita sangat miring sekali. Jadi acara ini benar-benar para pengusaha mengumpulkan uang mau berbagi saja, tidak ada yang lain jadi mohon dimaklumkan," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengakui ada utusan dari pihak panitia penyelenggara untuk mengunjungi keluarga korban. Hal itu dilakukan setelah pihak panitia mengetahui adanya korban, pada Ahad (29/4) lalu.

Namun dia mengelak, utusan itu dari relawan merah putih, atau relawan dari salah satu identitas politik. "Itu sebetulnya, utusan dari kami. Hari Senin kami sudah mengutus tim kami ke sana, hari Selasa pun kami juga mengutus, Selasa malam kami sudah tidak bisa menemui. Karena sudah dijaga ketat, sudah ada kuasa hukum, dan lain-lain. Yang jelas itu utusan dari kami," ungkapnya.

Dia mengatakan, pihaknya menyerahkan perkara kepada pihak kepolisian, karena mereka telah percaya dengan pihak kepolisian. Oleh sebab itu, pihaknya lebih memilih untuk memikirkan pihak keluarga ketimbang perkara.

"Kita kembalikan kepada panglima tertinggi kita adalah hukum, maka kembali ke hukum kami percaya kepada Polri untuk menyelidiki fakta yang sebetul-betulnya. Jadi kami tidak fokus ke sana dulu," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement