Ahad 06 May 2018 10:46 WIB

Andi Arief: Tagar Ganti Presiden Bukan Biang Polarisasi

Design syarat dukungan 20 persen suara Pilpres adalah biang keladi perang tagar.

Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan Tagar dan kaos #2019gantipresiden kurang tepat kalau dihadapi Brimob dan harus beri keleluasaan serta  biarkan mengalir. Sebab, kalau sampai  diintimidaai bisa tagar itu berubah menjadi #gantipeesidensekarang.

“Setelah pendaftaran pilpres Aguatus nantu, toh tagar #2019gantipresiden tak akan terelakkan dalam situasi bipolar atau bahkan  tripolar sekalipun. Belum tentu jadi kenyataan,’’ kata Andi Arief, kepada Republika.co.id (6/5).

Menurut Andi, Tagar #2019gantipresiden itu memang menggambarkan loyal voters. Namun bukan berarti tidak menghasilkan loyal voters #jokowi2periode. “Jangan terlalu baper nanti jadi koper (korban perasaan). Ini karena kalau tagar dan gerakan #2019gantipresiden diberi keleluasaan sepanjang aturan maka tidak ada alasan  untuk tidak menerima jika hasilnya nanti #jokowi2peeiode.Apa yang disimpulkan dan dirasakan rakyat pada april 2019 dari aoal hukum, ekonomi, politik serta pandangan tentang Jokowi yang  akhirnya yang akan menentukan tagar mana yang menang. Jadi biasa saja menyikapi adanya berbagai tagar itu.”

Ditegaskan Andi, design politik pilpres berbarengan dengan syarat 20 persen suara pemilu 2014 adalah biang keladi suasana bipolar dan perang tagar. Konsekuensi bagi siapa menabur angin angin menuai badai.