REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam Wiranto menegaskan aksi sandera di Rumah Tahanan cabang Salemba dalam Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, berakhir. Sebanyak 10 tahanan teroris yang melakukan penyanderaan dikatakan Wiranto telah menyerahkan diri.
"Sebelum fajar mereka menyerah tanpa syarat. Dan kita minta satu per satu keluar dari lokasi," ujar Wiranto, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung, Kamis (10/5).
Wiranto menerangkan, ada 155 tahanan di Rumah Tahanan Cabang Salemba tersebut. Saat aparat melakukan operasi, 145 tahanan keluar satu per satu. "Menyerah tanpa syarat."
Para tahanan, dikatakan Wiranto, telah merampas kurang lebih 30 pucuk senjata dari petugas keamanan. Dari 145 tahanan itu, masih tersisa 10 tahanan.
"Yang tidak menyerah masih ada 10," kata Wiranto. Ia mengatakan, aparat kemudian melakukan serbuan dengan beragam cara, diantaranya gas air mata dan penyisiran. Dalam operasi tersebut 10 tahanan tersisa akhirnya menyerah.
"Lengkap sudah 155 tahanan teroris menyerah pada aparat," ujar dia.
Wiranto mengatakan operasi yang dilakukan menggunakan standar operasi internasional. "Kami melakukan ultimatum. Bukan negosiasi, jangan salah artikan kita negosiasi. Dikatakan kami akan melakukan serbuah. Menyerah atau terima risiko dari serbuan. Kami ultimatum, dengan batas waktu tertentu," katanya menerangkan.