Kamis 10 May 2018 20:49 WIB

Respons Kasus Rutan Mako Brimob, Polres Tasik Cek Lapas

Insiden di Mako Brimob membuat polisi meningkatkan kewaspadaan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Israr Itah
Operasi pembebasan sandera di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: Dok Mabes Polri
Operasi pembebasan sandera di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polresta Tasikmalaya berencana mengecek kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas) guna memastikan kelayakannya. Dengan begitu, diharapkan insiden kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Depok tidak meluas.

Kapolresta Tasikmalaya AKBP Febry Ma'ruf menyampaikan insiden di Mako Brimob membuat polisi meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya polisi, unsur lain diharapkan ikut menjaga kekondusifan wilayah.

"Kami tingkatkan kewaspadaan dengan sinergi TNI, polri, tokoh ulama. Saya diskusi dengan ulama jaga kekondusifan supaya tidak berkembang," katanya pada wartawan, Kamis (10/5).

Ia berencana mengecek kondisi lapas beserta rumah tahanan yang ada di Tasikmalaya. Hanya, ia memastikan tidak ada narapidana kejahatan terorisme yang ditahan di Tasikmalaya.

"Di lapas pasti koordinasi nanti cek untuk antisipasi. Tapi memang tidak ada napi teroris," ujarnya.

Ia mempertimbangkan pula opsi penambahan kekuatan pengamanan sebagai tindaklanjut kejadian di Depok.

"Untuk pelibatan kekuatan, antisipasi supaya tidak berkembang. Penguatan pengamanan mako (markas komando Polresta Tasik)," kata dia. 

Dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.

Operasi sterilisasi dilakukan hingga Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB. Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement