Jumat 11 May 2018 01:22 WIB

Film 212 The Power of Love Diapresiasi

Film 212 dinilai sangat humanis dan bisa ditonton semua kalangan.

Suasana gala premier film
Foto: Dok Warna Pictures
Suasana gala premier film "212 The Power of Love".

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Film 212 The Power of Love, yang tayang di bioskop nasional sejak 9 Mei 2018,  diapresiasi oleh banyak tokoh. Mereka memuji film produksi Warna Pictures itu sebagai film yang bagus dan layak ditonton oleh masyarakat.

“Alhamdulillah, film 212 The Power of Love diapresiasi masyarakat luas, termasuk para tokoh nasional, baik dari kalangan artis, ulama, politisi dan lain-lain,” kata produser film 212 The Power of Love, Helvy Tiana Rosa kepada Republika.co.id, Rabu (9/5).

Salah satunya adalah artis Syahrini. Ia mengagas nonton  bareng (nobar) film 212 The Power of Love di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/5). Nobar itu dihadiri antara lain Fauzi Baadilla, Meyda Sefira, Oki Setiana Dewi, Ustaz Erick Yusuf dan Asma Nadia.

photo
Artis Syahrini (kiri) dan produser film "212 The Power fo Love" Helvy Tiana Rosa.

“Syahrini menyatakan mendukung film 212 The Power of Love karena ia alumni aksi damai 212. Dan menurutnya,  kita harus punya ghirah mendukung film-film Islam dan film-film positif,” kata Helvy Tiana Rosa.

Helvy menambahkan, nobar tersebut juga disaksikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. “Menurut Prabowo, film 212 The Power  of  Love  sangat humanis. Bisa ditonton semua kalangan. Kalau skala nilainya 1 sampai 10, maka film ini nilainya adalah 9,9,” tutur Helvy mengutip Prabowo.

Sebelumnya,  acara gala premier yang digelar di Epicentrum, Selasa (1/5), dihadiri banyak sekali tokoh, terutama dari kalangan artis. Mereka antara lain Dhini Aminarti, Arie K Untung, Dimas Seto, Eddies Adelia, dan Ozi Syahputra. Hadir pula sejumlah ulama alumni Aksi 212, antara lain Ustaz Erick Yusuf, Ustaz Zaitun Rasmin, dan  Ustaz Buchori.

“Sejujurnya ini gala premier paling ramai yang pernah Asma hadiri di epicentrum.Semoga pertanda baik filmnya di bioskop 9 Mei nanti,” kata Associate Producer film 212 The Power of  Love, Asma Nadia kepada Republika.co.id, Selasa (1/5).

Asma Nadia adalah novelis wanita Indonesia terkemuka yang telah menerbitkan 55 judul buku -- 10 di antaranya sudah difilmkan dan disinetronkan.

photo
Suasana gala premier film 212 The Power of Love.

Ria ricis selaku manajer promosi film tersebut mengaku mensupport film ini karena proyek film baik, dan terharu dengan prosesnya.

“Film ini perlu hadir untuk  mengabadikan momen 212. Dan membuktikan Islam itu rahmatan lil alamin. Rumput tak ada yang diinjak. Sampah kelar aksi,  semua dipungut dan dibersihkan. Bahkan masyarakat  kecil ikut menggratiskan cemilan yang menjadi nafkah mereka sehari-hari,” kata Oki Setiana Dewi.

Salah satu pemeran film 212 The Power of Love, Echy Yiecxel (non-Muslim) berkata, "Ini bukan film untuk umat Islam saja tapi untuk semua kalangan. Sangat humanis dan mengandung banyak nilai kemanusiaan yang universal."

Helvy Tiasa Rosa tidak hanya memproduseri film 212 The Power of Love. Ia juga menulis novel yang diadaptasi dari film tersebut dengan judul 212 Cinta Menggerakkan Segala. Novel tersebut diterbitkan oleh Republika Penerbit.

Film 212 The Power of Love tayang di bioskop nasional mulai Rabu (9/5). Baik Asma Nadia maupun Helvy Tiana Rosa mengajak masyarakat seluas-luasnya untuk menonton film tersebut di bioskop sejak hari pertama penayangan.

"Yuk, ramai-ramai kita putihkan bioskop mulai tanggal 9 Mei 2018. KIta dukung film 212 maupun film-film Islam lainnya yang bermutu baik dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Asma Nadia.

"Ayo ramai-ramai kita dukung film 212 dengan cara menonton di bioskop sejak hari pertama penayangan. Inilah cara kita agar film 212 bisa bertahan di bioskop, bahkan mendapatkan tambahan layar," ujar Helvy Tiana Rosa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement