REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut Pemprov DKI tidak menyubsidi bunga angsuran di program rumah DP (uang muka) nol rupiah. Pemprov hanya akan memberikan bantuan uang muka bagi konsumen program andalan Anies-Sandi selama masa kampanye tersebut.
"Kita tidak memberikan subsidi pada bunga. Kita maunya hanya memberikan bantuan terhadap uang muka," kata dia di Balai Kota, Jumat (11/5).
Sandi mengatakan, skema pembiayaan seperti itu akan memperjelas kebutuhan anggaran untuk program itu. Ia memastikan bahwa bantuan uang muka untuk konsumen rumah DP nol akan diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Artinya, kata dia, paling cepat bisa diekseki setelah pengesahan APBD Perubahan.
"Sekarang lagi dihitung untuk lima tahun ke depan, berapa anggaran yang bisa kita dukung untuk program rumah dengan DP nol rupiah," ujar dia.
Tak adanya subsidi bunga di program rumah DP nol berarti cicilan konsumen mengikuti suku bunga Bank Indonesia. Menurutnya, hal itu bukan persoalan utama warga Ibu Kota yang menginginkan rumah. Hal yang paling penting, kata Sandi, adalah adanya bantuan uang muka di awal untuk mendapatkan rumah.
"Kalau (Pemprov) DKI melihat sebetulnya pasar tidak terlalu mengutamakan di segi suku bunganya. Mereka ingin cicilannya tidak terlalu memberatkan," ujar dia.
Agar cicilan tak terlalu memberatkan masyarakat, Pemprov akan mengintervensi melalui bantuan uang muka. Sandi mengaku Pemprov saat ini masih menggodok besaran uang muka yang akan diberikan. Kepastiannya ditargetkan selesai sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Ia mengatakan, penggodokan dilakukan untuk memastikan warga DKI berpenghasilan di bawah Rp 7 juta mampu mengakses program tersebut agar tak berat saat mengangsur per bulannya. Salah satu upayanya adalah dengan bantuan uang muka yang disalurkan di awal. "Angkanya itu yang nanti dipastikan bahwa masuk dalam level Rp 4-7 juta yang kita inginkan untuk prioritas menerima dari program DP nol. Sehingga cicilan Rp 1,5-2,5 juta per bulan," ujar dia.
Sementara Gubernur Anies Baswedan masih enggan merinci program tersebut. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta masyarakat bersabar menunggu Pemprov yang saat menyiapkan semua hingga hal yang paling teknis.
"Nanti, nanti (disampaikan). Supaya nggak serba 'benar nggak sih', serba pertanyaan. Karena harus disiapkan komunikasi yang baik sehingga gagasan bisa dipahami dengan baik dan lengkap," ujar dia.