Sabtu 12 May 2018 06:24 WIB

Menlu AS Syaratkan Pengawasan untuk Perlucutan Nuklir Korut

Trump dan Kim Jong-un akan bertemu di Singapura pada 12 Juni.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Donald Trump (kiri) dan Kim Jong Un (kanan)
Foto: VOA
Donald Trump (kiri) dan Kim Jong Un (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, denuklirisasi Korea Utara (Korut) harus melalui verifikasi. Menurutnya, denuklirisasi juga membutuhkan pengawasan yang ketat.

Pernyataan Pompeo dilontarkan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha. Pernyataan dikeluarkan satu hari setelah Pompeo menemui Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un.

Pompeo mengatakan, AS bersedia membantu Korut untuk menghilangkan sanksi ekonomi terhadap mereka. Hal itu dapat dilakukan dengan menghentikan program nuklir dan denuklirisasi Semenanjung Korea.

Korea Utara akan mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada Juni nanti. Pompeo mengatakan, tujuan utama dari pertemuan itu adalah denuklirisasi menyeluruh dan terverifikasi di Semenanjung Korea.

"Saya memiliki percakapan yang baik dan substantif dengan pemimpin Kim Jong Un selama kunjungan," kata Pompeo seperti diwartakan CNBC, Sabtu (12/5).

Sementara, Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha meminta agar sanksi tidak dicabut hingga pertemuan tingkat tinggi (KTT) 12 Juni nanti. Dia menegaskan, sanksi akan tetap diberlakukan kecuali sekutu melihat tindakan nyata dari Korut terkait denuklirisasi.

Donald Trump mengatakan akan bertemu Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang di Singapura. Trump merasa terhormat atas rencana pertemuan itu dan diskusi pembuka sebelum pertemuan kedua kepala negara juga berlangsung baik.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement