REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB menghadiri debat terbuka putaran pertama bertajuk "Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik" di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Sabtu (12/5) malam. Pada kesempatan pertama, para paslon diberikan waktu 90 detik untuk menyampaikan visi dan misi mereka untuk NTB.
Cagub NTB nomor urut satu, Suhaili, mengatakan, kehadirannya di debat terbuka bukan untuk berdebat, saling hujat atau mengadu kehebatan. Bupati Lombok Tengah itu mengaku ingin mencari bekal apabila diberikan kesempatan untuk menjadi gubernur di NTB.
"Visi dan misi yang coba akan kami ikhtiarkan di bumi NTB adalah NTB sejahtera, yang mana situasi dan kondisi di mana warga sudah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, baik material maupun spiritual, meliputi pangan, sandangn, papan, pendidikan, kesehatan, bekerja, rekreasi," kata Suhaili.
Ia tak sempat meneruskan penjelasan lantaran waktu yang diberikan sudah habis. Suhaili berpasangan dengan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018, Muhammad Amin dengan diusung Partai Golkar, Nasdem, dan PKB.
Cagub NTB nomor urut dua, Ahyar Abduh, menyuarakan slogannya yakni NTB untuk semua yang ia sandarkan kepada semangat dan komitmen seorang kepala daerah bagi warganya. “Artinya gubernur dan wakil gubernur menjadi pelayanan bagi masyarakat," kata Ahyar.
Ahyar yang didampingi Mori Hanafi menegaskan akan bekerja keras untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat NTB, mulai dari petani, nelayan, buruh masyarakat kecil, para pemuda, perempuan, warga kota, dan warga desa. Bentuk komitmennya diwujudkan dengan menyiapkan kartu petani dan nelayan.
Janji-janji lain dari paslon yang diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, Hanura, PDIP, dan PBB ini, yakni mengalokasikan Rp 200 juta per tahun untuk setiap desa dan kelurahan. Ia menilai, NTB akan maju jika desa dsn kelurahan maju.
"Kami juga akan mengembangkan 100 desa wisata," ungkap Ahyar yang juga kehabisan waktu menerangkan lebih lanjut soal program tersebut.
Cagub nomor urut tiga, Zulkieflimansyah atau biasa disapa Dr Zul, mengatakan misinya maju di dalam kontestasi Pilgub NTB untuk mewujudkan NTB yang gemilang. "NTB yang gemilang adalah NTB yang punya daya saing, sekaligus pada saat yang sama menjadi rumah besar yang nyaman, hangat, dan penuh kekeluargaan buat kita bersama," ujar Dr Zul.
Cara mewujudkannya, kata dia, dengan memastikan bahwa NTB sangat ramah dan kondusif bagi hadirnya investasi dam komunitas bisnis. Baginya hal ini sangat penting karena tugas pemerintah adalah memfasilitasi dunia usaha.
Poin kedua, yakni bagaimana pemerintah memiliki kebijakan yang ramah dalam mensejahterakan masyarakatnya sendiri. Sama seperti dua cagub sebelumnya, mantan Anggota DPR RI ini juga tak sempat meneruskan pernyataannya lantaran kehabisan waktu.
Zul maju dengan usungan Partai Demokrat dan PKS bersama Cawagub Sitti Rohmi Djalilah yang merupakan kakak kandung dari Gubernur NTB 2008-2018 Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
Cagub nomor urut empat, Ali bin Dahlan atau Ali BD, mengawali perkataan dengan mengatakan misinya untuk maju bersama rakyat untuk membangun NTB yang beradab berkarakter dan berbudaya. Misi itu untuk menyongsong masyarakat NTB yang sejahtera.
"Kenapa mulai dari kata-kata beradab, karena kata itu mengandung nilai dan visi lebih dalam yang melahirkan warga NTB yang mengerti akan perbedaan dan mengerti masa depan," kata Ali.
Dengan beradab, kata dia, akan lahir sebuah etos kerja yang akan membawa kemakmuran. Ia juga menekankan masyarajat NTB untuk bekerja keras, hidup hemat, dan mengerti akan masa depannya.
Ali BD yang berdampingan bersama Lalu Gede Sakti menjadi satu-satunya paslon yang maju melalui jalur perseorangan.