REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Satgas Khusus Papua menangkap Yogor Telenggen, anggota kelompok organisasi Papua merdeka (OPM), saat bersembunyi di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (12/5). Yogor Telenggen merupakan buronan yang kabur dari penjara, dan terlibat dalam sejumlah aksi penembakan.
"Pada saat diamankan, Yogor Telenggen hendak menembak petugas sehingga Yogor dilumpuhkan di bagian lutut sebelah kanan," kata Ketua Satgassus Papua Brigjen Pol Herry Nahak di Jakarta, Sabtu.
Herry mengatakan dari tangan Yogor, polisi menyita satu pucuk senjata laras pendek jenis combat G2 Pindad, lima butir amunisi cal 9 mm dan sebuah ponsel. Yogor Telenggen alias Kartu Kuning Yoman merupakan anggota kelompok OPM pimpinan Purom Wenda.
Yogor sebelumnya pernah ditangkap pada 2013 dan kemudian divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan, namun kemudian melarikan diri dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016
Penangkapan Yogor dipimpin oleh Kanit IV Sub Satgas Penyelidikan, Iptu Budi Basra. Tim Satgas masuk ke lokasi yang diduga tempat persembunyian Yogor yang berada di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada Sabtu dini hari waktu setempat. Kemudian tim menggeledah rumah honai dan menemukan Yogor di dalam honai tersebut.
"Namun target berusaha kabur dan melakukan perlawanan akhirnya tim melumpuhkan dengan menembak kaki Yogor," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri ini.
Yogor Telenggen menjadi buronan polisi karena keterlibatannya dalam sejumlah aksi penembakan diantaranya aksi penembakan pesawat Trigana pada 9 April 2012 di Bandara Mulia Puncak Jaya. Kemudian aksi penembakan terhadap rombongan patroli di Kali Semen Kampung Waneggobak pada 24 Oktober 2011. Penembakan tersebut mengakibatkan tewasnya anggota Brimob Mabes Polri yakni Bripda Perianto Kaluku dan Bripda Eko. Sementara Bripda Abd Syukur mengalami luka tembak.
Yogor juga diketahui terlibat aksi penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada 27 Nopember 2012 yang mengakibatkan 3 anggota Polsek Perime meninggal dunia dan 3 senjata api milik Polsek diambil oleh pelaku.
Yogor juga terlibat aksi penembakan di Puncak Jaya pada 28 Januari 2011 yang menewaskan anggota Brimobda Papua, serta aksi penembakan di Sinak pada 12 Februari 2018 yang menewaskan anggotta Kopasus yakni Pratu Sandi.