Senin 14 May 2018 22:23 WIB

Ponpes Darul Arqom: Dita tak Mencurigakan Selama Bersekolah

Dita Siska Miellenia adalah salah satu yang diduga menusuk anggota Brimob.

Red: Andri Saubani
Penjagaan ketat terlihat di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, serta dihiasi sejumlah karangan bunga yang dikirimkan dari pejabat negara, Jumat (11/5).
Foto: Rahma Sulistya / Republika
Penjagaan ketat terlihat di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, serta dihiasi sejumlah karangan bunga yang dikirimkan dari pejabat negara, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Pondok Pesantren Darul Arqom, Patean, Kendal, Jawa Tengah, memastikan Dita Siska Millenia, salah satu alumnusnya yang diduga terlibat terorisme mendapatkan pengaruh dari luar. Dita, alumnus Ponpes Darul Arqom Kendal merupakan salah satu dari dua perempuan muda yang diduga akan melakukan aksi penusukan terhadap anggota Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu.

"Selama bersekolah di sini yang bersangkutan (Dita) biasa-biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," kata Pimpinan Ponpes Darul Arqom Kendal KH Ishaq, di Kabupaten Kendal, Senin (14/5).

Dita, warga Dusun Jambon, Gemawang, Temanggung diamankan bersama Siska Nur Azizah, bermukim di Kampung Legok 1, Indragiri, Panawangan, Ciamis, Jawa Barat, ketika akan melakukan aksi tersebut. Dari kedua perempuan muda itu, kepolisian menyita barang bukti berupa dua buah kartu tanda penduduk (KTP) atas nama keduanya, dua unit telepon seluler (ponsel), dan satu buah gunting.

Ishaq menduga Dita mendapatkan pengaruh dari pihak luar yang tidak bisa terpantau oleh Ponpes Darul Arqom Kendal karena sedang menjalani masa pengabdian di Ponpes Darul Ulum, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jateng. Wakil Pimpinan Bidang Akademik Ponpes Darul Arqom Kendal Abdul Khiloq membenarkan, Dita sebenarnya sedang menjalani masa pengabdian selama satu tahun di Ponpes Darul Ulum Majenang setelah lulus.