Selasa 15 May 2018 19:30 WIB

AS Perketat Keamanan Kedutaan di Sejumlah Negara Muslim

Pengamanan juga diperketat di kedutaan besar AS di Yerusalem.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Friska Yolanda
Rambu baru terpasang menunjukan arah menuju Kedutaan Besar AS di Kawasan Jerusalem Palestina, Senin (7/5)
Foto: Abir Sultan/EPA EFE
Rambu baru terpasang menunjukan arah menuju Kedutaan Besar AS di Kawasan Jerusalem Palestina, Senin (7/5)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon bersama dengan Departemen Luar Negeri AS telah mengerahkan pasukan keamanan Marine Corps tambahan di sejumlah kedutaan besar AS di Timur Tengah dan Afrika. CNN melaporkan, pengerahan pasukan telah dilakukan sejak Jumat (11/5).

Keamanan kedutaan AS diperketat setelah ketegangan meningkat menyusul keputusan AS untuk mundur dari kesepakatan nuklir Iran. AS juga telah meresmikan pembukaan kedutaan besarnya untuk Israel di Yerusalem.

"Kami diminta untuk menambah jumlah pasukan di kedutaan karena situasi saat ini," ujar Marine Corps yang secara terbuka mengakui pengerahan pasukannya dalam sebuah pernyataan.

Departemen Pertahanan AS tidak mengungkapkan jumlah tentara yang dikerahkan atau lokasi penempatan mereka. Meski demikian, sudah diketahui selama berminggu-minggu bahwa keamanan telah ditingkatkan di instalasi diplomatik AS di Israel termasuk kedutaan baru di Yerusalem.

"Departemen Pertahanan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengurangi ancaman terhadap personel, kedutaan, dan konsulat AS di seluruh dunia. Atas permintaan Departemen Luar Negeri dan koordinasi dengan negara tuan rumah, Departemen Pertahanan telah mengerahkan Marine Security Guards tambahan ke beberapa kedutaan AS," kata juru bicara Pentagon, Letnan Rebecca Rebarich, kepada CNN.

Tentara yang dikirim merupakan tentara dari unit Marine Security Guard Security Augmentation yang telah mendapatkan pelatihan khusus di Marine Corps. "Tentara tambahan ini diposisikan untuk merespons dengan cepat," kata pernyataan Marine Corps.

Beberapa pejabat AS mengatakan kedutaan besar AS di seluruh Timur Tengah dan negara-negara Muslim tengah waspada karena tiga peristiwa penting. Pertama adalah pembukaan kedutaan AS di Yerusalem pada Senin (14/5), kedua adalah awal Ramadhan, dan ketiga adalah peringatan Hari Nakba di Palestina.

Para pejabat itu menuturkan, sampai saat ini belum ada ancaman teror tertentu. Akan tetapi AS akan terus mengawasi tanda-tanda serangan dari militer Iran melalui Hizbullah.

Selama berminggu-minggu, Departemen Luar Negeri AS telah berupaya meningkatkan keamanan di pos diplomatik AS di negara-negara Muslim sebelum peresmian kedutaan AS di Yerusalem. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kekerasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement