REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan memberikan jaminan pendidikan bagi Ais, anak yang selamat dalam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Ais bersama dengan kedua orang tuanya dan saudaranya melakukan aksi bom bunuh diri pada Senin (14/5) kemarin.
"Siapa pun anak itu harus dijamin pendidikannya. Kita tidak boleh melihat dia anak siapa, harus nondiskriminasi itu prinsip pendidikan kita," kata Muhadjir di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (16/5).
Baca juga, Ini Identitas Pelaku Bom Bunun Diri di Mapolrestabes Surabaya
Terhadap beberapa anak diduga terlibat dalam aksi teror dan masih hidup, Muhadjir mengatakan, pemerintah saat ini mengutamakan kesembuhan bagi anak-anak tersebut. "Kita lihatlah nanti, kita juga belum tahu. Biar sembuh dulu," katanya menambahkan.
Muhadjir menegaskan kembali kepada masyarakat untuk memersepsikan bahwa anak-anak yang terlibat dalam aksi teror adalah korban, bukan pelaku. "Karena pada dasarnya mereka korban dan mereka punya teman-teman. Jadi, kalau sampai kemudian nanti menciptakan traumatis kepada teman-teman sejawatnya, itu risikonya terlalu berat," katanya menegaskan.
Ais merupakan salah satu anak yang terlibat dalam aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya bersama orang tua dan saudaranya. Sesaat setelah ledakan dari dua sepeda motor di pintu masuk Mapolrestabes, Ais berdiri dan langsung diselamatkan oleh AKBP Rony Faisal.