REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Tiga terduga teroris yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama jajaran Polres Kota Probolinggo diduga terlibat aksi teror bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Tim Densus 88 menggerebek tiga rumah yang berbeda di kawasan Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/5) malam hingga Kamis dini hari yang melibatkan puluhan personel Densus 88 dan Polresta Probolinggo.
"Ada tiga terduga teroris berjenis kelamin laki-laki yang diamankan berinisial F, S, dan H untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal kepada sejumlah wartawan di Probolinggo, Kamis (17/5).
Menurutnya tiga terduga teroris tersebut ditangkap tanpa perlawanan. Sehingga tidak ada aksi kekerasan yang dilakukan untuk mengamankan tiga terduga teroris yang diduga terlibat aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo tersebut.
"Beberapa barang bukti yang diamankan di tiga lokasi rumah terduga teroris tersebut di antaranya senapan angin, satu busur panah, sebuah golok, sebuah parang, buku jihad, beberapa alat komunikasi dan beberapa rakitan elektronik," tuturnya.
Ketiga terduga teroris itu, lanjut dia, merupakan warga asli Kota Probolinggo berdasarkan data yang ditelusuri. Namun pihaknya masih belum bisa menyampaikan ketiganya merupakan jaringan teroris mana karena hal tersebut masih didalami oleh Mabes Polri.
"Setelah dibawa dari lokasi kejadian, ketiga terduga teroris itu sementara diamankan di Mapolresta Probolinggo dan selanjutnya akan dibawa ke Mabes Polri untuk pengembangan lebih lanjut," katanya.
Informasi di lapangan, petugas tidak menemukan bahan peledak di tiga rumah terduga teroris dan mushala ekslusif yang berada di sekitar perumahan yang biasa digunakan oleh orang-orang tertentu.
Pascaserangan teroris di Surabaya, polisi melancarkan sejumlah operasi untuk menangkap para terduga teroris. Pada Rabu, polisi juga menggeruduk tiga lokasi di Tangerang.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tangerang Kombes Harry Kurniawan membenarkan adanya penangkapan pada terduga teroris di Kunciran, Tangerang. Diduga tiga teroris yang diamankan ini akan melakukan aksi penyerangan di Markas Komando (Mako) Brimob dan sejumlah pos polisi.
"Mereka merencanakan amaliah di sejumlah pos polisi di wilayah Bogor, Bandung, Jakarta dan Mako Brimob Kelapa Dua Depok dengan sistem hit and run, ujar Harry saat dikonfrimasi, Rabu (16/5).
Harry melanjutkan, para terduga teroris akan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata jenis panah. Di ujung panah tersebut nantinya akan dilengkapi Bom dan Pisau Komando. Harry mengungkapkan, penggerebekan dilakukan pascaintelijen melakukan pemantauan selama empat bulan.