Kamis 17 May 2018 13:18 WIB

Polisi Korban Teroris Diberi Kenaikan Pangkat

Sertifikat kenaikan pangkat diberikan langsung oleh Kapolri

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Kapolri memberikan kenaikan pangkat terhadap dua anggota Polri yang menjadi korban sabetan samurai oleh terduga teroris di Mapolda Riau.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Kapolri memberikan kenaikan pangkat terhadap dua anggota Polri yang menjadi korban sabetan samurai oleh terduga teroris di Mapolda Riau.

REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU - Dua anggota Polri yang menjadi korban penyerangan terduga teroris di Mapolda Riau pada Rabu (16/5) kemarin, memperoleh kenaikan pangkat. Sertifikat kenaikan pangkat diberikan langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di RS Bhayangkara Polda Riau.

Dua anggota polisi yang mendapat kenaikan pangkat adalah Kompol Farid Abdullah yang terluka akibat terkena sabetan samurai salah seorang terduga teroris dan Brigadir John Hendrick yang mengalami luka bacok pada jari tangannya juga mendapat kenaikan pangkat. Kompol Farid Abdullah naik pangkat jadi AKBP dan Brigadir John Hendrik mendapat kenaikan pangkat Bripka Luar Biasa.

"Saya berikan penghargaan kepada anggota baik yang menjadi korban atau mereka yang berhasil melumpuhkan tersangka," jelas Tito di Mapolda Riau, Kamis (17/5).

Kenaikan pangkat juga diberikan kepada Ipda Auzar yang gugur akibat ditabrak mobil yang dikendarai terduga teroris. Ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Iptu Luar Biasa Anumerta.

Ia mengatakan, pemberian pangkat ini diberikan kepada para anggota Polri yang terlibat dalam upaya penanggulangan aksi teror kemarin untuk memberikan motivasi, agar aparat tak takut dalam menghadapi teror. Ia berharap seluruh jajaran tetap meningkatkan kewaspadaan dan tak surut keberanian dalam mencegah dan menanggulangi aksi terorisme.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement