REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyarankan agar negara-negara Arab menarik duta besar mereka dari Amerika Serikat sebagai tanggapan kepada AS yang memindahkan kedutaan untuk Israel ke Yerusalem.
"Tidak ada salahnya negara-negara Arab secara kolektif menarik duta besar mereka dari Washington untuk konsultasi," kata Maliki di Pertemuan Liga Arab, Kairo, Kamis (17/5).
Amerika Serikat membuka kedutaan baru Israel di Yerusalem pada Senin (14/5). Langkah tersebut merupakan sebuah langkah kontroversial yang telah menimbulkan kecaman luas. Tentara Israel bahkan membunuh puluhan warga Palestina yang melakukan protes di Jalur Gaza saat kedutaan dibuka.
Maliki mengatakan kepada anggota Liga Arab, yang menteri luar negerinya berkumpul di Kairo pada Kamis (17/5) untuk pertemuan luar biasa agar membahas masalah tersebut. Liga Arab menurutnya harus menarik duta besar AS. "Ini untuk mengingatkan mereka tentang penolakan Arab atas transfer kedutaan AS ke Yerusalem," kata Maliki seperti dikutip Reuters.
Dia mengatakan, negara-negara Arab telah sepakat pada pertemuan-pertemuan puncak sebelumnya bahwa mereka akan memutuskan hubungan dengan negara manapun yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Delegasi Lebanon mengatakan, kementerian luar negerinya telah mengirim surat ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk meminta pertanggungjawaban atas orang-orang yang membunuh warga Palestina.
Meski demikian, sikap Liga Arab terhadap saran Maliki tampaknya belum jelas. Hal itu karena beberapa negara Arab seperti Mesir dan Arab Saudi memiliki hubungan yang kuat dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut paksa dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. Namun, AS justru memindahkan Kedubesnya untuk Israel ke Yerusalem.