Jumat 18 May 2018 11:08 WIB

Petugas Maksimalkan 1.900 CCTV di Bandara Soekarno-Hatta

Pengamanan di perimeter dan sisi udara, Angkasa Pura II telah mengkoordinasikannya

Suasana kondisi kedatangan di Terminal dua Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana kondisi kedatangan di Terminal dua Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 1.900 kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di berbagai sudut Bandara Soekarno-Hatta dioptimalkan untuk memantau seluruh pergerakan penumpang baik di dalam maupun luar. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya teror yang belakangan terjadi di sejumlah daerah.

"Keberadaan CCTV ini sangat membantu petugas dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan Bandara Soekarno-Hatta," ujar Tommy Hadi Bawono, Senior Manager of Aviation Security Rescue and Fire Fighting Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di Tangerang, Jumat (18/5).

Pengamanan di perimeter dan sisi udara,  PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengkoordinasikan dengan seluruh instansi terkait yang terlibat di dalam kegiatan sisi udara. Dikatakannya, peningkatan keamanan ini untuk memberikan rasa aman kepada penumpang dan Bandara Soekarno-Hatta sebagai objek vital.

Maka dari itu, berbagai keamanan pun dilakukan secara barlapis guna mengantisipasi masuknya ancaman dari luar. Tim dari Brimob Polda Metro Jaya yang terdiri dari 10 tim turut diterjunkan dengan bertugas di sisi darat Terminal serta di Gedung Transit Oriented Development (TOD).

"Pengawasan dengan sistem cek acak pun ditingkatkan mencapai enam kali dari biasanya hanya empat kali," katanya. Kemudian, patroli keamanan yang dilakukan oleh 4.020 personel terdiri dari petugas bandara, TNI, polisi dan satpam akan lebih diintensifkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement