REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta agar negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu dalam membantu Palestina. Jusuf Kalla juga menyatakan, persamaan sikap negara-negara anggota OKI harus ditingkatkan.
"OKI harus jadi motor utama penggerak dukungan terhadap Palestina," ujar Jusuf Kalla dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di Istanbul Congress Center (ICC), Jumat (18/5).
Pada pertemuan para menteri luar negeri OKI, Indonesia menginisiasi draft statement OKI mengenai pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem. Jusuf Kalla mengapresiasi dukungan Turki dan Bangladesh, serta seluruh negara anggota OKI lainnha sehingga statement tersebut dapat terwujud. Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengajak seluruh negara-negara OKI dapat menyisihkan perbedaan demi Palestina.
"Jika OKI bersatu, saya yakin hasil perjuangan kita akan jauh lebih baik," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mendorong agar langkah OKI tidak boleh berhenti untuk mendorong Palestina melalui langkah konkrit. Jusuf Kalla berharap pertemuan ini tidak hanya sekadar membicarakan wacana, namun ada tindakan nyata untuk membantu Palestina.
"Langkah satu OKI harus dilakukan terus menerus, tidak boleh berhenti, dan langkah yang diambil adalah langkah konkrit. Kita harus bertindak," ujar Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan beberapa usulan untuk ditindaklanjuti bersama negara-negara OKI lainnya. Usulan tersebut yakni pertama, negara OKI harus menuntut PBB, baik Dewan Keamanan maupun Sidang Umum untuk mengambil langkah tegas menyikapi perkembangan ini. Menurut Jusuf Kalla, sebuah investigasi independent harus dibentuk.
Prinsip two state solution dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina merupakan salah satu prinsip yang tidak bisa ditawar. Kedua, pertemuan KTT Luar Biasa OKI harus menghasilkan komitmen bantuan kemanusian yang sangat diperlukan saat ini, terutama di Gaza.
"Kita juga harus bergerak membantu UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees), kondisi UNRWA sangat mengkhawatirkan, kita harus membantunya," kata Jusuf Kalla.
Kemudian, usulan yang ketiga yakni negara OKI mendesak negara yang belum mengakui Kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya. Keempat yaitu, OKI harus memperkuat lobi agar negara lain tidak mengikuti langkah Amerika Serikat yang memindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem. Jusuf Kalla menegaskan, Indonesia siap menjadi bagian dari lobi tersebut.
Usulan Kelima yakni, menguatkan komitmen menjalankan semua yg pernah diputuskan OKI mengenai Palestina. Jusuf Kalla menilai, banyak keputusan OKI yang belum dijalankan mengenai Palestina. Kemudian usulan keenam, Indonesia mendorong persatuan di Palestina diperkuat. Jusuf Kalla mengatakan, perjuangan akan sulit dilakukan tanpa persatuan internal Palestina.
Jusuf Kalla menegaskan, dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak pernah surut. Bagi Indonesia, Palestina adalah satu-satunya bentuk penjajahan yang masih ada di dunia modern ini. Sesuai dengan amanat konstitusi, Indonesia akan terus berdiri bersama bangsa Palestina hingga Palestina merdeka di tanah airnya.
"Saya ingin mengutip kalimat Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno pada tahun 1962, bahwa selama kemerdekaan belum dicapai oleh Bangsa Palestina, selama itu pula Indonesia akan berdiri di sisi Palestina," ujar Jusuf Kalla.