Senin 21 May 2018 14:52 WIB

PLO: Abbas dalam Keadaan Sehat

Kedatangan Abbas ke RS untuk jalani tes tambahan setelah operasi telinga

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: VOA
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat mengatakan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam keadaan sehat. Abbas diketahui telah dibawa ke Rumah Sakit Istishari di Ramallah pada Ahad (20/5).

Menurut Erekat, kedatangan Abbas ke rumah sakit adalah untuk menjalani tes tambahan setelah melakukan operasi telinga pada Selasa (15/5). "Dan semua hasilnya baik dan meyakinkan," kata Erekat, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Hal ini juga telah dinyatakan Direktur Rumah Sakit Istishari Said Sarahneh. Ia mengonfirmasi bahwa kedatangan Abbas ke rumah sakit adalah untuk melakukan tes yang diperlukan setelah operasi telinga.

"Hasilnya ternyata baik dan kesehatan presiden meyakinkan," ujarnya.

Kendati kondisinya cukup sehat, Abbas masih harus berada di rumah sakit. Menurut Erekat, Abbas diharapkan dapat meninggalkan rumah sakit pada Senin atau Selasa pekan ini.

Selama setahun belakangan Abbas dilaporkan telah mengurangi jam kerjanya. Selain karena usia menjelang 83 tahun, kondisi kesehatannya pun kerap diisukan mengalami penurunan.

Abbas diketahui pernah mengidap penyakit serius. Sekitar 20 tahun lalu, ia sempat mengalami kanker prostat. Operasi pun dilakukan dan dinyatakan berhasil. Abbas kembali sehat setelah menjalani perawatan.

Pada Oktober 2016, Abbas menjalani kateterisasi jantung darurat. Hal ini dilakukan karena Abbas sering mengeluh sakit dada dan mudah lelah. Namun tak ada keterangan resmi yang dirilis perihal hasil pemeriksaan tersebut. Yang jelas, publik mengetahui bahwa Abbas memang seorang perokok berat.

Memasuki 2017, dokter medis dan pejabat Palestina mengungkapkan bahwa Abbas mulai sering mengalami kelelahan. Hal ini membuatnya rutin menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Tepi Barat.

Kendati diklaim hanya mengalami kelelahan, namun seorang dokter yang menangani Abbas mengatakan bahwa ia juga menderita radang perut. Hal ini diperparah oleh tingkat stres yang tinggi.

Pada Februari lalu, saat berkunjung ke AS untuk menghadiri dan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Abbas pun sempat singgah di sebuah rumah sakit di Baltimore. Ia mengakui kedatangannya ke sana adalah untuk memeriksakan kesehatannya.

"Kehadiran kami di sini adalah kesempatan yang tepat bagi kami untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Abbas setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit tersebut.

Namun Abbas berupaya meyakinkan publik bahwa kondisi kesehatannya masih baik-baik saja. "Semua hasilnya positif dan meyakinkan. Ini adalah berkat Allah atas kita," ujarnya.

Kendati demikian, para pejabat Otoritas Palestina yang mengantar Abbas ke rumah sakit di Baltimore menolak memberi keterangan ketika ditanya perihal pemeriksaan apa yang dijalani sang presiden.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement