Selasa 22 May 2018 02:42 WIB

BNN Gagalkan Penyelundupan 37,5 Kg Sabu Asal Malaysia

BNN menyita 37,5 Kg sabu dan 9.900 butir ekstasi.

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari
Foto: Antara/Septianda Perdana
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita 37,5 kg sabu dan 9.900 butir ekstasi dari dua jaringan Malaysia-Indonesia. Satu di antara enam tersangka tewas ditembak karena melawan petugas saat pengembangan.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Arman Depari mengatakan, dua komplotan berbeda itu ditangkap pada April dan Mei 2018. Jaringan pertama diringkus di Jl Medan-Binjai, Sumut. "Dari jaringan Malaysia-Aceh-Medan ini disita barang bukti 30 bungkus atau 30 kg sabu yang dikemas dalam bungkus teh Cina," kata Arman, Senin (21/5).

Arman menjelaskan, penangkapan ini berawal saat BNN menerima informasi akan ada transaksi narkoba yang diselundupkan dari Malaysia ke Aceh. Barang haram itu kemudian akan dibawa ke Medan.

"Namun saat transaksi di TKP, petugas menangkap tersangka atas nama Raju dan Fatah. Saat pengembangan, tersangka Fatah mencoba melawan petugas lalu dilumpuhkan dengan tembakan dan dibawa ke rumah sakit. Namun, dia meninggal," jelas Arman.

Komplotan kedua yang diungkap BNN adalah jaringan Malaysia-Dumai dan Pekanbaru. Empat tersangka ditangkap berikut 7,5 kg sabu dan 9.900 butir ekstasi. Keempat tersangka, yakni Iwan, Arianto, Wina, dan Michel.

"Iwan ini merupakan napi Lapas Tembilahan, Riau, dan Wina adalah istrinya. Jadi jaringan ini dikendalikan oleh napi," ujarnya.

Arman menambahkan, penangkapan ini berawal saat Michel menjemput narkoba yang diduga berasal dari Malaysia. Sabu tersebut dibawa oleh Arianto dari Dumai, Riau, dengan menggunakan mobil travel. Rencananya, barang haram itu akan diserahkan kepada Wina yang merupakan istri Iwan, napi Lapas Tembilahan.

"Pada saat akan transaksi ditangkap oleh anggota BNN di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau," ucapnya.

Saat ini, lima tersangka dan seluruh barang bukti telah dibawa ke kantor BNN di Jakarta. Penyidik pun masih melakukan penyelidikan untuk mengembangkan kasus tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement