REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepala Lembaga Antikorupsi Malaysia Mohd Shukri Abdull mengatakan bahwa sejumlah saksi hilang. Selain itu, ia mendapat ancaman pembunuhan saat melakukan penyelidikan atas skandal keuangan yang melibatkan mantan perdana penteri Malaysia Najib Razak pada 2015.

"Saya diancam akan ditembak, diminta pensiun dini, cuti lebih awal, dan ditarik ke departemen pelatihan," kata Shukri kepada wartawan pada jumpa pers, Selasa (22/5).

Kemudian, Shukri menambahkan bahwa ia menerima peluru di rumahnya. Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) membuka kembali penyelidikan terhadap aliran uang mencurigakan ke rekening bank Najib dari SRC International, bekas bagian 1Malaysia Development Berhad (1MDB), dana negara di jantung skandal itu.

Najib tiba di markas MACC pada Selasa (22/5) pagi. Shukri mengatakan kepada wartawan bahwa Najib dipanggil untuk memberikan pernyataan tentang aliran SRC dan tidak ada niat menahan atau menuduhnya pada saat ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika