Selasa 22 May 2018 15:01 WIB

Cawagub No. 2 Gagas Jambore Antarumat Beragama

Jambore diharapkan bisa memperkuat kerukuan umat beragama.

Puti Guntur Soekarno (kanan berjilbab)
Foto: republika
Puti Guntur Soekarno (kanan berjilbab)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno menggagas jambore lintas pemeluk agama. Jambore ini dimaksudkan untuk memperkuat kerukunan antar umat di Jawa Timur.

 “Jambore lintas iman ini sangat penting dan mudah-mudahan bisa terwujud di Jawa Timur,” kata Puti saat bertemu Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Jawa Timur, Selasa (22/5).

Puti mengaku sangat memperhatikan pembangunan sumber daya manusia. Dan pendidikan karakter menjadi wahana penting untuk merajut Merah Putih, serta menyambung tali persaudaraan antar umat beragama.

“Jambore lintas iman adalah kegiatan yang bisa menumbuhkan penguatan ideologi dan karakter bangsa, di kalangan generasi muda,” kata Puti Guntur. Jiwa gotong-royong, lanjutnya, saling tenggang rasa, toleransi, harus diwariskan dan ditumbuhkan pada diri mereka.

Para pemimpin di Jawa Timur, diharapkan juga di tingkat kabupaten/kota, untuk mendorong lahirnya kegiatan-kegiatan lintas iman.

 Selain itu, institusi keluarga dan pendidikan menjadi pintu masuk utama di dalam membentuk karakter anak bangsa.

Dalam pertemuan di Kantor Bamag Jawa Timur, Cawagub Puti Guntur Seoekarno juga menyampaikan duka mendalam dan rasa prihatinnya atas serangan teror bom yang melanda 3 gereja di Kota Surabaya.

Serangan itu telah menyebabkan korban meninggal dunia, korban luka-luka, kerusakan material dan rasa trauma di masyarakat.

Ketua Umum Bamag Jawa Timur, Pendeta Sudhi Dharma, menilai provinsi ini membutuhkan pemimpin yang punya jiwa melayani, punya kapasitas dan integritas. Serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, dengan melayani semua warga masyarakat.

Bamag Jawa Timur, katanya, sangat mengapresiasi dan mendukung gagasan jambore lintas iman. Sebab, ide ini mengejawantahkan pengamalan Pancasila dalam praktik hidup sehari-hari.

"Kami akan dukung kegiatan ini. Karena ini sebagai wujud nyata sikap saling menghargai, saling memelihara. Perbedaan itu anugerah, serta keunikan yang luar biasa dan harus dipertahankan," kata Sudhi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement