REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji hubungan bilateral yang dijalin negaranya dengan Cina. Menurutnya, hubungan kedua negara kian membaik dari waktu ke waktu.
"Tidak perlu mendefinisikan kembali hubungan Rusia-Cina. Sebenarnya Rusia dan Cina telah membangun kemitraan strategis yang cukup baik," kata Putin ketika diwawancara beberapa media internasional pada Jumat (24/5) seperti dilansir laman Xinhua.
Putin secara khusus menyinggung kerja sama ekonomi atau perdagangan antara Rusia dan Cina. Putin mengatakan Cina adalah mitra dagang terbesar Rusia.
Kedua negara memiliki nilai perdagangan lebih dari 86 miliar dolar AS setiap tahun. “Kami sangat puas dengan ini," ujar Putin.
Menurutnya, kerja sama perdagangan antara Rusia dan Cina telah menyerap hingga berbagai lapisan masyarakat kedua negara. Ia menambahkan orang-orang dari berbagai daerah di Rusia dan Cina telah membuat kontak lebih dekat dalam beberapa tahun terakhir.
“Semua kemajuan ini menunjukkan hubungan kami menikmati prospek yang sangat bagus," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Putin juga memuji peran yang telah dimainkan Cina guna mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea. Ia menilai, membaiknya situasi di Semenanjung Korea tak dapat dilepaskan dari peranan Beijing.
Cina merupakan sekutu dan mitra utama Korea Utara (Korut). Dalam beberapa tahun terakhir, Cina aktif mendorong Korut, Korea Selatan (Korsel), dan Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dan berunding guna membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Pada 27 April lalu, KTT Korut-Korsel terselenggara dan menghasilkan Panmunjeom Declaration for Peace, Prosperity, and Unification of the Korean. Sementara KTT Korut-AS direncanakan digelar di Singapura pada 12 Juni mendatang.