REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kandidat Wali Kota Bandung, Nurul Arifin, menyatakan koordinasi antarlintas sektoral menjadi kunci untuk bisa menstabilkan harga pangan khususnya daging ayam saat Ramadhan. Koordinasi ini melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah, peternak, distributor, hingga pedagang.
"Jika saya terpilih, untuk mengantisipasi persoalan kenaikan harga daging ayam atau juga bahan pokok lainnya saat Ramadhan, saya akan melakukan antisipasi dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Bulog juga pihak swasta," ujar Nurul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/5).
Nurul menyoroti sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan pada pekan kedua Ramadhan ini. Salah satunya adalah daging ayam yang sempat menyentuh angka Rp 50 ribu per kilo pada Jumat (25/5) pekan ini.
Kondisi ini, kata dia, seharusnya sudah dapat diprediksi dan diantisipasi sebelum Ramadhan, bukan menunggu harga naik dulu, baru bereaksi. "Satu atau dua bulan sebelum Ramadhan, untuk memastikan pasokan yang cukup, sehingga tidak merugikan pedagang dan masyarakat" kata dia.
Ia pun mendorong pemerintah kota untuk segera melakukan berbagai langkah agar harga daging ayam bisa kembali normal. Salah satunya dengan operasi pasar.
"Saya berharap pihak terkait untuk segera menstabilkan harga daging ayam. Tidak perlu menunggu menjelang lebaran. Agar harga daging ayam bisa ada di kisaran Rp33.000 sampai Rp34.000 kembali," katanya.