Ahad 03 Jun 2018 04:05 WIB

Perawat Palestina Dibunuh Saat Bertugas, Ini Janji Israel

Ribuan orang menghadiri pemakaman Razan al-Najar.

Razan Al-Najar, paramedis Palestina yang ditembak tentara Israel di perbatasan Gaza.
Foto: Reuters
Razan Al-Najar, paramedis Palestina yang ditembak tentara Israel di perbatasan Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel berjanji akan menyelidiki pembunuhan terang-terangan perawat Palestina oleh tentara Zionis pada Jumat dalam unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza. Hal itu disampaikan Israel dalam pernyataan tertulis pada Sabtu.

Pejabat dan saksi mengatakan pasukan Israel menembak mati Razan al-Najar, yang berusia 21 tahun, relawan kesehatan, saat ia berlari menuju pagar perbatasan, timur kota Gaza selatan Khan Younis, dalam upaya menjangkau korban.

Militer Israel mengatakan pejuang Palestina menyerang pasukannya di sepanjang perbatasan itu dengan tembakan dan granat.

Ribuan orang menghadiri pemakaman al-Najar di Gaza pada Sabtu, termasuk beberapa orang yang dirawat korban ketika mereka terluka di protes perbatasan sebelumnya. Tubuhnya dibungkus dengan bendera Palestina dan diarak melalui jalan-jalan dengan tandu oleh pelayat.

"Dengan jiwa dan darah kami, kami melepaskanmu, martir Razan," kata pelayat berteriak ketika jasad itu dibawa ke rumahnya untuk perpisahan terakhir sebelum dimakamkan.

Penduduk mengatakan, al-Najar adalah tokoh populer di tempat-tempat protes dan gambar-gambar yang menggambarkan dirinya sebagai malaikat yang beredar di media sosial Palestina.

Kematiannya membuat warga Palestina yang tewas menjadi 119 orang dalam unjuk rasa mingguan sejak 30 Maret di Jalur Gaza. Daerah ini merupakan kantong yang dikendalikan oleh kelompok Hamas dan telah lama diembargo Israel.

"Menggunakan seragam putih, dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar diberikan jalan, tapi tetap saja tentara Israel menembaknya di bagian dada," kata seorang saksi mata yang melihat aksi penembakan itu.

Utusan perdamaian Timur Tengah Amerika Serikat Nickolay Mladenov mengatakan di Twitter: "Tenaga medis adalah #NotATarget (#BukanSasaran)!"

"#Israel perlu mengkalibrasikan penggunaan kekuatannya dan Hamas perlu mencegah kejadian di pagar. Peningkatan ketegangan hanya menambah banyak korban jiwa," tambahnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement