Ahad 03 Jun 2018 09:46 WIB

BPPTKG: Jangan Panik Asap Solftara Gunung Merapi

Ketinggian asap solfatara Gunung Merapi mencapai 400 meter dari kawah puncak gunung.

Warga memanggul ember berisi air di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/6). Warga lereng Gunung Merapi yang sempat mengungsi, kembali menjalani aktivitas pagi mereka pascaletusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6).
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Warga memanggul ember berisi air di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/6). Warga lereng Gunung Merapi yang sempat mengungsi, kembali menjalani aktivitas pagi mereka pascaletusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat di lereng Gunung Merapi tidak panik dengan adanya asap solfatara. Akhir-akhir ini, asap solfatara kerap diembuskan gunung teraktif di Indonesia itu.

"Melihat asap itu masyarakat tidak perlu khawatir atau panik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta, Ahad (3/6).

Hanik menjelaskan asap solfatara yang keluar dari gunung di perbatasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Magelang, Boyolali, Klaten, Jawa Tengah, tersebut merupakan peristiwa normal. Asap itu menunjukan bahwa memang ada aktivitas vulkanik di Gunun Merapi.

"Karena memang mulai tanggal 11 Mei 2018 ada letusan, sehingga asap yang keluar tersebut selama beberapa minggu ini merupakan bagian adanya aktivitas," kata Hanik.

photo
Seorang pewarta foto memotret Gunung Merapi dari Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (2/6). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sebelumnya, berdasarkan pemantauan BPPTKG, ketinggian asap solfatara Gunung Merapi (2968 mdpl) terpantau mencapai 400 meter dari kawah puncak gunung api itu dengan arah angin ke arah timur laut, pada Ahad (3/6) pagi pukul 04.13 WIB . Hanik berharap masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi dari sumber yang tidak jelas.

Hanik mengimbau masyarakat tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah, menanyakan langsung ke BPPTKG, atau instansi terkait lainnya. "InsyaAllah kalau ada kenaikan yang signifikan alat-alat pemantauan kami akan mendeteksi. Warga tidak perlu panik karena kepanikan bisa menyebabkan timbulnya bahaya misalnya kecelakaan," kata dia.

Update laporan BPPTKG, pukul 00.00-06.00 WIB secara visual terpantau cuaca cerah dan berawan, suhu udara 15.3-17.8 derajat celsius, dengan kelembaban udara 65-65 persen, dan tekanan udara 870.3-872.8 mmHg. BPPTKG menyatakan hingga saat ini Gunung Merapi masih berada dalam status waspada atau level II.

photo
Seorang warga memanen cabai di Stabelan, Tlogolele, Selo, Jawa Tengah, Sabtu (2/6). Pascaletusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6), sejumlah tanaman pertanian terkena abu vulkanis. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement