Senin 11 Jun 2018 07:38 WIB

Cuti Lebaran, Pejabat Sleman Wajib On Call

Pejabat Sleman dilarang menggunakan mobil dinas operasional untuk mudik

Logo Pemkab Sleman
Foto: wikipedia
Logo Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mewajibkan para pejabat di pemerintah daerah setempat tetap on call selama cuti Lebaran bersama tanggal 11 hingga 20 Juni 2018. Selain itu, mereka juga dilarang menggunakan mobil dinas operasional untuk mudik.

"Kami tetap mewajibkan pejabat-pejabat, terutama yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat tetap on call selama cuti bersama, sehingga jika ada sesuatu dapat dengan mudah dihubungi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Sumadi di Sleman, Senin (11/6).

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melarang para pejabat yang mendapat fasilitas mobil dinas operasional digunakan untuk mudik Lebaran, khususnya ke luar wilayah Sleman. "Baik itu mobil dinas yang melekat pada jabatan maupun mobil dinas operasional kegiatan kedinasan, tidak boleh dipakai untuk mudik," katanya.

Ia mengatakan, bagi yang melanggar akan mendapatkan sanksi, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah  (PP) No 53/2010 tentang Disiplin Pegawai. "Pada prinsipnya semua kendaraan dinas, harus digunakan sesuai dengan peruntukannya, yaitu untuk menunjang operasional kerja dan bukan untuk kepentingan pribadi. Jadi kendaraan dinas, selain untuk kegiatan opersional tidak diperbolehkan," katanya.

Sumadi mengatakan, selain itu, jika tidak dipakai, kendaraan tersebut, harus dikandangkan di garasi kantor masing-masing. "Namun karena keterbatasan ruangan garasi kantor, kendaraan dinas diperbolehkan dibawa pulang ke rumah pegawai yang mendapatkan fasilitas kendaraan itu. Apalagi mereka rata-rata warga Sleman," katanya.

Ia mengatakan, jika ada pejabat yang memakai kendaraan dinas dipakai mudik tetap ada sanksinya. "Nanti jenis sanksinya dilihat sejauh mana pelanggaranya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement