REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Sinar mentari hari sudah tiga perempat, namun suara ombak dan teriakan bocah masih terus beradu kencang. Pada Jumat (15/6) yang fitri, Pantai Sambolo 2 Anyer, Banten, salah satu pantai umum yang berada di pesisir Anyer, mulai bertambah ramai dari hari-hari biasanya.
Melihat sebulan ke belakang, selama Ramadhan, pantai tersebut bisa dibilang sepi pengunjung. "Tak banyak peralatan bermain air yang disewakan," kata Rama (19). Anak pantai yang biasa menyediakan jasa penyewaan peralatan bermain air itu menyebutkan, baru hari ini pantai kembali ramai. "Untuk hari ini sampai seminggulah, kita sudah nyiapin dari jauh-jauh hari. Ada kali sebulan," tuturnya.
Persiapan yang mereka lakukan antara lain, menyervis kendaraan ATV, menambal pelampung ban yang sudah terlihat tipis atau bolong, memperbaiki papan selancar kecil, dan segala peralatan yang disewakan lainnya. Menurut Rama, itu dipersiapkan agar para pengunjung yang ingin menghabiskan waktunya di pantai dapat bermain dengan senang hati. "Sudah siap dong (melayani para pengunjung pantai, Red). Kan udah disiapin," kata lelaki yang berkulit hitam akibat terkena sinar matahari itu.
Ingin bermain menghabiskan waktu libur bersama keluarga menjadi alasan Herry (35) berada di pantai tersebut. Tinggal di Joglo, Jakarta Barat, ia mengaku belum lama tiba di sana. Baju yang ia kenakan masih putih bersih dan belum ada bercak air laut. Dia sedang memanggil anaknya yang sudah lebih dulu menceburkan diri di air laut saat berbincang dengan Republika.co.id.
"Senang sih, memang mau main ke pantai. Kebetulan di sini juga banyak maina. Jadi, sama keluarga ke sini bisa banyak permainan yang dicoba," ungkap Herry.
Di sana memang tak sedikit permainan yang ditawarkan oleh para penyedia jasa sewa seperti Rama. Mulai dari permainan banana boat, jetski, mengendarai kendaraan ATV, papan selancar mini, dan pelampung ban. Permainan banana boat menjadi incaran Herry untuk dimainkan sore itu.
Permainan banana boat untuk lima orang akan dikenakan biara kurang lebih Rp 250 ribu untuk satu kali jalan, tiga kali berputar di laut, dan dua kali jatuh. Untuk jetski, dikenakan biaya kurang lebih sama untuk setiap 15 menitnya.
Para pengunjung pantai juga dapat mengendarai kendaraan ATV dengan biaya Rp 50 ribu setiap 15 menitnya. Harga sewa pelampung ban untuk berenang beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu. Untuk papan selancar mini, akan dikenakan biaya sebesar Rp 20 ribu. Baik pelampung ban dan papan selancar mini dapat digunakan sepuasnya, tapi tidak untuk dibawa pulang.
"Ini sudah mulai meningkat tapi belum begitu ramai. Biasanya kalau liburan seperti ini bisa ada 200-an mobil (kendaraan pribadi) sehari yang datang. Besok hingga minggu depan bakal ramai banget," ujar Juhedi (28).
Juhedi, karyawan yang merupakan bagian dari pengelola pantai tersebut. Ia menyebutkan, pantai tersebut dikelola oleh warga setempat, yakni warga Desa Tambang Ayam, Anyer, Serang, Banten.
Ia menjelaskan, biaya masuk kendaraan pada hari libur seperti saat ini berbeda dengan biaya masuk pada hari biasa. Di hari libur, satu kendaraan pribadi dikenakan biaya Rp 100 ribu, beda Rp 25 ribu dari hari biasa. Untuk mini bus, akan dikenakan biaya Rp 800 ribu, beda Rp 200 ribu dari hari biasa. Dan untuk bus rombongan, akan dikenakan biaya Rp 1 juta, selisihnya sama dengan minibus.
"Biasanya mobil sampai ke luar-luar sini. Ada yang datangnya malam, sewa saung, bakar-bakar jagung sampai pagi. Tapi kalau libur begini biasanya dikasih waktu, misal yang datang malam cuma bisa sampai jam 12 siang besoknya," jelasnya.
Selain dapat bermain di pantai, saung-saung yang ada di pantai tersebut bisa disewa untuk duduk-duduk santai menikmati matahari terbenam. Duduk-duduk santai tentu akan semakin nikmat jika ditemani air kelapa.
Untuk satu buah kelapa, dapat ditukar dengan uang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu di tempat-tempat penjual kelapa. Ada dua jenis kelapa yang dijual di sana. Yakni kelapa biasa dan kelapa cungak merah.