REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Saudi Arabian Airlines (Saudia) telah mencatat rekor dengan mengoperasikan 688 penerbangan dalam 24 jam dengan akurasi jadwal sekitar 86 persen. Saudia mengumumkan pada Selasa (19/6), ini adalah rekor terbesar dalam sejarahnya.
Pencapaian tersebut merupakan bagian dari strategi untuk musim panas yang dimulai pada 7 Juni dan akan berlanjut hingga 7 September. Sebagian besar akan melayani penerbangan haji juga umrah.
Di bawah strategi ini, Saudia akan mengoperasikan lebih dari 56 ribu penerbangan domestik dan internasional dengan kapasitas lebih dari 12 juta kursi sebagai tambahan penerbangan Haji, Umrah, dan ekstra selama periode yang sama. Jika ditotal memiliki kapasitas gabungan sekitar dua juta tempat duduk.
Direktur Jenderal Saleh Bin Nasser Al-Jasir mengatakan operasional ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini juga bukanlah sebuah kebetulan tetapi hasil dari akumulasi kerja dan upaya kolektif oleh semua tim yang terlibat.
"Ini adalah pencapaian baru yang akan ditambahkan pada pencapaian operator nasional dan pada saat yang sama merupakan insentif untuk lebih meningkatkan kinerja," katanya dilansir Saudi Gazette.
Jassir mengungkapkan bahwa pada tahun 2020, Saudia akan memiliki armada sebanyak 200 pesawat dengan berbagai model untuk memenuhi kebutuhan dan pilihan penumpang. Saudia memiliki ambisi untuk mengambil porsi lebih besar di masa depan sebagai maskapai utama ke tanah suci.
Direktur Jenderal pada Senin (18/6) memeriksa ruang tunggu Bandara Internasional King Abdulaziz termasuk platform untuk melayani para tamu. Mereka juga memeriksa lokasi pasukan keamanan yang ditempatkan di wilayah dan fasilitas layanan untuk orang-orang berkebutuhan khusus.
Dia meminta kepala sektor operasional dan perusahaan pendukung hadir di lapangan untuk memberikan layanan terbaik kepada penumpang. Musim haji akan segera tiba dengan penerbangan pertama ke tanah suci dari sejumlah negara pada pertengahan Juli.