REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kate Spade New York telah mengumumkan rencana untuk menyumbang di bidang pencegahan bunuh diri. Yayasan itu ingin mendukung sebesar satu juta dolar agar tidak ada lagi korban seperti yang dialami pendirinya.
Untuk memulai langkah baik itu, perusahaan itu mengatakan pada Rabu (20/6), Kate Spade New York Foundation memberikan 250 ribu dolar kepada Crisis Text Line. Badan itu merupakan layanan pesan teks rahasia 24 jam gratis untuk orang-orang dalam krisis.
Perusahaan juga mengatakan, akan membuka layanan sumbangan bagi publik yang ingin ikut bergabung. Sumbangan terbuka itu akan dilakukan hingga 29 Juni, atau hingga mencapai jumlah 100 ribu dolar.
Kate Spade New York juga mengatakan akan menyelenggarakan Hari Kesadaran Kesehatan Mental Global untuk karyawan. Acara itu merupakan sebagai bagian dari Program Kebugaran, dikutip dari THR, Kamis (21/6).
Baca juga: Fenomena Bunuh Diri Figur Publik Menurut Psikiater
Perancang busana Kate Spade memutuskan untuk menutup hidupnya pada berusia 55 tahun. Dia ditemukan tewas dengan kondisi bunuh diri pada 5 Juni 2018. Suaminya mengatakan dia mengalami depresi dan kecemasan selama bertahun-tahun.
Kate Spade dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.26 pagi waktu setempat. Sebelum meninggal, dia meninggalkan sebuah catatan. Namun kepala polisi Dermot F. Shea menolak mengungkap apa isi pesan terakhir Kate.
Akan tetapi, New York Daily News mengungkap isi surat terakhir Kate Spade. Dalam surat itu Kate menyatakan bahwa kematiannya bukan disebabkan oleh kesalahan anak perempuannya, Frances Beatrix Spade.
"Ini bukan salahmu, tanyalah ayahmu," tulis Spade dalam catatan tersebut. Spade berpesan bahwa Frances tak perlu merasa bersalah. Saat kejadian, Andrew Spade sang suami sedang tidak berada di rumah. Sementara Frances masih berada di sekolah, dilansir dari Pagesix.