Selasa 26 Jun 2018 17:44 WIB

Kader Demokrat Diminta Lapor Bila Ada Aparat tak Netral

Menjelang hari pencoblosan, marak beredarnya informasi soal netralitas aparat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Didik Mukrianto
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Didik Mukrianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menyatakan partainya menginstruksikan kepada seluruh kader untuk menyampaikan laporan bila menemukan kecurangan menjelang pemungutan suara Pilkada 2018, Rabu (27/6) besok. Termasuk jika ada aparat penegak hukum yang tidak netral.

"Kader kami diminta untuk segera melaporkan jika ada dugaan aparat yang tidak netral dan berpotensi mengganggu Pilkada," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (26/6).

Menurut Didik, sekarang ini, menjelang hari pencoblosan, marak beredarnya informasi soal netralitas aparat keamanan, termasuk polisi. “Kami ingin memastikan terkait itu" ujar dia.

Didik melanjutkan, Demokrat ingin pesta demokrasi di seluruh daerah yang menyelenggarakan Pilkada berjalan secara demokratis dan bersi sertai berkeadilan. Demokrat mendambakan hal itu sehingga hak-hak rakyat bisa terjamin dan terjaga.

Sebab, ia mengatakan, potensi atau kerawanan di tiap daerah itu hampir sama. “Menjelang hari H pencoblosan itu, kami ingin dalam Pilkada itu aparat penyelenggara negara dan keamanan, polisi, itu netral dari kepentingan-kepentingan," ucapnya.

Pada Sabtu (24/6), Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya meminta BIN, TNI, dan Polri tetap netral selama pilkada. SBY mengungkapkan selama dirinya berkuasa, tidak pernah menggunakan kekuatan negara untuk memenangkan parpolnya.

"Harapan saya pribadi, juga harapan rakyat saya yakini, negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral," kata SBY dalam kegiatan di Bogor.

Dalam kesempatan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah harapannya dalam pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak 2018 di seluruh Indonesia. Terkait netralitas tersebut, SBY mengatakan, ia mengenal pemerintah dan TNI selama 10 tahun berkuasa.

Karena itu, ia menyampaikan, agar negara, pemerintah termasuk BIN, TNI dan Polri bersikap netral. SBY mengaku tidak pernah menggunakan kekuatan yang seharusnya netral untuk memenangkan partai yang ia pimpin.

Ini termasuk ketika ia menjadi capres 2009 dan parpolnya juga ikut Pemilu, serta elektabilitas Demokrat sedang rendah pada 2014. "Tidak apa-apa kalah, sebagai mana Demokrat pada tahun 2014 lalu," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement