REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayah dari superstar Michael dan Janet Jackson, Joe Jackson, wafat pada usia 89 tahun setelah bergelut dengan kanker pankreas. Di penghujung hidupnya, kepala keluarga dari Jackson Family yang terkenal di seluruh dunia ini justru tidak memiliki banyak harta.
Seperti dilansir Time, Kamis (28/6), perkiraan harta kekayaan yang dimiliki Joe di masa-masa terakhirnya adalah sektiar 500 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 7 miliar. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan harta kekayaan yang dimiliki mendiang Michael Jackson di akhir masa hidupnya yaitu mencapai 825 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 11,7 triliun.
Seperti diketahui, Joe dipecat sebagai manajer oleh Michael pada 1979. Saudara-saudara lelaki Michael juga mengikuti jejak Michael dan memecat Joe sebagai manajer pada 1983. Janet Jackson memutus hubungan bisnis dengan sang Ayah setelah merilis album Dream Street pada 1984. Joe juga dituduh melakukan kekerasan terhadap beberapa anaknya.
Joe juga tidak masuk ke dalam surat wasiat yang ditinggalkan Michael. Dalam surat wasiat tersebut, seluruh harta Michael diberikan kepada sang ibu, Katherine, anak-anak Michael dan juga kegiatan amal.
Joe sempat menuntut tunjangan sebesar 15 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 213 juta per bulan dari harta warisan Michael. Akan tetapi, satu tahun setelah kematian Michael, Joe memilih untuk mencabut gugatan tersebut.
Pada 1999, Joe dan Katherine diketahui mengajukan perlindungan kebangkrutan. Saat itu, keduanya terlibat hutang sebesar 24 juta dolar Amerika. Satu-satunya harta berharga yang mereka punya saat itu adalah sebuah rumah di Las Vegas seharga 290 ribu dolar Amerika.
Bertahun-tahun setelahnya, Joe terlihat berupaya melakukan banyak bisnis dengan tujuan meraih keuntungan dari musik peninggalan keluarga Jackson. Sebagai contoh, pada 2012, Joe terlihat berjualan Jackson Perfumes di sebuah kios mal. Joe dikabarkan tidak memiliki izin untuk menjual gambar Michael Jackson yang digunakan pada botol parfum tersebut.
Terlepas dari hubungan yang kurang baik ini, Joe tetap merasa bangga karena dapat melihat anak-anaknya meraih kesuksesan. Ia ikut merasa senang karena anak-anaknya diterima dengan baik di seluruh dunia.
"Saya muncul bersama anak-anak yang dicintai oleh semua orang di seluruh dunia. Dan mereka memperlakukan setiap orang dengan baik," ujar Joe dalam BET Awards pada 2015 lalu seperti dilansir Pitchfork.