REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Penasehat Keamanan Negara Amerika Serikat (AS) John Bolton. Dia mengatakan, kedatangan Bolton sekaligus memberikan harapan pada perbaikan hubungan kedua negara. "Hubungan bilateral Rusia dan AS berada dalam kondisi yang buruk," kata Putin kepada Bolton, Rabu (27/6).
Perjalanan John Bolton ke Moskow sekaligus mengawali pertemuan tingkat tinggi (KTT) antara Presiden AS Donald Trump dan Vladimir Putin. KTT kedua kepala negara itu rencananya akan dilakukan pada pertengahan Juli nanti.
Juru Bicara Pemerintah Rusia Dimitri Peskov mengatakan, pertemuan Putin dan Bolton akan membahas sejumlah masalah bilateral. Dia melanjutkan, Presiden Putin juga akan membawa isu terkait hubungan diplomasi kedua negara.
Pejabat yang ditunjuk Trump menggantikan posisi yang ditinggalkan HR McMaster itu bertemu Putin pada Rabu (6/27) waktu setempat. Tidak hanya menemui Putin, Bolton juga akan menemui Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Penasehat Kebijakan Luar Negeri Moskow Yuri Ushakov selama berada di Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelumnya mengatakan, pertemuan Trump dan Putin akan terjadi tidak lama setelah kunjungan Bolton ke Rusia. Pertemuan kedua kepala negara itu akan menjadi kali pertama keduanya bertemu diluar acara-acara internasional.
Baca juga, Pompeo: Trump Ingin Krisis Teluk Diselesaikan.
Moskow dan Washington mencapai kesepakatan pada Rabu untuk mengadakan pertemuan puncak segera antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Asisten kebijakan luar negeri Kremlin Yuri Ushakov, mengatakan pertemuan puncak itu akan berlangsung di negara ketiga, yang saling menguntungkan, dan bahwa beberapa minggu lagi diperlukan untuk menyiapkannya.
"Pertemuan itu direncanakan sejak lama," kata Ushakov kepada wartawan. "Itu sangat penting bagi Rusia dan Amerika Serikat, juga memiliki kepentingan besar untuk seluruh keadaan antarbangsa."
Pertemuan puncak seperti itu mungkin akan mengesalkan sekutu AS yang ingin mengisolasi Putin. Hal itu juga cenderung dipandang buruk di kalangan kritikus asing dan domestik yang mempertanyakan komitmen Trump kepada NATO.
Ushakov mengatakan, Moskow dan Washington akan mengumumkan waktu dan tempat pertemuan puncak pada Kamis (27/6). Tetapi Putin dan Trump kemungkinan akan mengadakan pembicaraan selama beberapa jam ketika mereka bertemu dan mengadakan konferensi pers bersama.
Pertemuan puncak ini diperkirakan akan berlangsung setelah Trump menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi NATO dan mengunjungi Inggris bulan depan. Seorang pejabat senior AS mengatakan, pada Selasa bahwa ibu kota Finlandia Helsinki diperkirakan sebagai lokasi pelaksaan pertemuan tersebut.
Bolton, pendukung kebijakan luar negeri yang keras, yang memperingatkan tahun lalu sebelum pengangkatannya sendiri bahwa Washington berunding dengan Rusia Putin atas segala risikonya.