REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTB melakukan proses rekapitulasi internal pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) NTB.
Dari hasil rekapitulasi itu, kedua partai yakini pasangan yang mereka usung Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) menang pada Pilgub NTB 2018.
"Proses rekapitulasi Pilgub NTB oleh DPW PKS dan DPD Demokrat hampir memasuki babak akhir. Perhitungan form C1 KWK hampir selesai," ujar Ketua Divisi Saksi Zul-Rohmi, Jupriadi di Mataram, NTB, Sabtu (30/6).
Jupriadi menyebutkan, hingga saat ini sudah 97,94 persen data C1 yang masuk. Dari data C1 masuk itu, sambungnya, persentase paslon gubernur dan wakil gubernur NTB, secara posisi tak berbeda dengan hasil quick count atau hitung cepat LSI Denny JA maupun data Real Count KPU. Pasangan Zul-Rohmi menempati urutan teratas.
"Zul-Rohmi meraih 30,54 persen, di susul Suhaili-Amin 26,91 persen, Ahyar-Mori meraih 25,58 persen, dan terakhir Ali-Sakti 16,97 persen," kata dia
Dalam proses rekapitulasi ini, Ketua DPW PKS NTB Abdul Hadi, Sekretaris DPW PKS NTB Uhibbussaasi, serta calon gubernur NTB Zulkieflimansyah ikut memantau prosesnya. Zulkieflimansyah ikut memberi semangat kepada para operator yang bekerja siang dan malam tanpa henti. "Semuanya luar biasa. Terima kasih atas perjuangan ini," ujar Zulkieflimansyah.
Baca juga, Hitung Cepat, Zul-Rohmi Unggul di Pilgub NTB.
Zul menilai, hasil perhitungan yang dilakukan memiliki basis data yang nyata. Pasalnya, sumbernya adalah C1 KWK yang dibawa oleh para saksi Zul-Rohmi
"Nyaris sama dengan quick count dan real count hasilnya," ucap Zul.
Ketua Divisi Kampanye Zul-Rohmi Syawaluddin mengakui, basis data yang diinput data dari masing-masing TPS. Tidak ada data siluman yang dipakai. "Kami gunakan adalah tim saksi dengan senjata C1 KWK yang sah. Selamat datang gubernur baru NTB, Zul-Rohmi," kata Syawaluddin.
Ia melanjutkan, meski data belum masuk 100 persen, keunggulan Zul-Rohmi berada di atas tiga persen. atau dengan keunggulan di atas 100 ribu orang lebih. "Secara matematis mustahil terkejar. Insya Allah sampai akhir akan tetap memimpin," kata dia menambahkan.