Ahad 01 Jul 2018 13:36 WIB

Soal Fenomena Kemenangan Kotak Kosong, Ini Kata Saleh

Saleh menilai fenomena menangnya kotak kosong tunjukkan kesadaran politik masyarakat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay
Foto: RepublikaTV/Fian Firatmaja
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan kotak kosong dalam Pilkada Wali Kota Makassar menjadi catatan baru perjalanan demokrasi di Indonesia. Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menilai fenomena menangnya kotak kosong menunjukkan kesadaran politik masyarakat yang semakin baik.

"Itu artinya, masyarakat tidak bisa hanya sekedar disuguhi satu calon pemimpin bagi mereka. Mereka ingin ada sejumlah calon yang bisa mereka pilih," ujar Saleh kepada wartawan, Sabtu (30/6).

"Masyarakat pun tidak mau seakan dipaksa memilih calon yang dipilih parpol untuk mereka. Karena tidak ada alternatif, akhirnya masyarakat lebih memilih kotak kosong," Saleh menambahkan.

Kemenangan kotak kosong ini, menurut dia, menunjukkan harapan kuat masyarakat, harus ada calon lain yang akan tampil dalam kesempatan pemilihan berikutnya. Sehingga walaupun mayoritas partai politik bersatu pada satu calon, bila tidak dikehendaki rakyat kotak kosong yang akan menjadi pilihan.

"Ini adalah refleksi bagi partai-partai. Ke depan, sebelum memutuskan calon tunggal, partai-partai dituntut untuk melakukan survei di tengah masyarakat," ujarnya.

Imbauan ini juga ia sampaikan kepada PAN di daerah yang termasuk mendukung calon tunggal melawan kotak kosong, di Pilkada Wali Kota Makassar kemarin. Bagaimana pun kekuatan akseptabilitas atau penerimaan masyarakat terhadap calon kepala daerah akan sangat penting.

Maka kepengurusan partai di daerah harus melakukan survei sebelum pilkada dilakukan. Karena dengan akseptabilitas yang bagus, calon tersebut diyakini dapat menang melawan kotak kosong.

Selain itu, lanjut Saleh, kemenangan kotak kosong ini sekaligus menegaskan perlunya partai politik melakukan pendidikan politik bagi kader-kadernya. Dengan pendidikan politik itu diharapkan akan lahir calon-calon pemimpin yang bukan hanya disenangi oleh partai, tapi juga disenangi oleh masyarakat.

Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai kemenangan kotak kosong di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan pertanda baik. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak terpengaruh dengan partai politik.

"Pada tingkat tertentu masyarakat kita punya resistensi yang cukup terhadap apa yang kita sebut sebagai dominasi partai politik," kata Ray.

Kemenangan kotak kosong ini, tegas Ray adalah sebuah sinyal positif dalam politik di Indonesia. Kejadian ini semestinya dapat dijadikan bahan evaluasi bagi partai-partai politik dan dicari permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.

"Harus diubah undang-undangnya. Parpol harus melakukan evaluasi terkait hasil tersebut," imbuhnya.

Di Makassar, kotak kosong berhasil memenangkan Pilkada. Selama ini kejadian semacam itu tidak pernah terjadi dan menjadikan kemenangan kotak kosong ini sebagai yang pertama dalam sejarah Pilkada Makassar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement