REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sedang menjadi buah bibir. Ini lantaran pernyataannya yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden untuk periode 2019-2024.
TGB menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasadkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).
TGB yang sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur NTB sejak 2008 menilai, proses pembangunan membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini," ungkap TGB.
Baca juga: Pengamat: Dukungan TGB Menyiratkan Keinginan Maju ke Pilpres
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan, dukungan TGB terhadap Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua dapat diartikan dalam berbagai aspek. Di antaranya, keinginan TGB untuk maju Pilpres 2019 tanpa melalui Partai Demokrat, tempatnya bernaung.
Cecep menilai keinginan tersebut sebagai hal yang wajar. TGB sendiri sudah melalui dua periode sebagai gubernur Nusa Tenggara Barat untuk dua periode dan berpotensi melanjutkan kiprahnya dalam bidang politik. "Sedangkan, fakta di lapangan, Demokrat sudah menggadang-gadangkan calonnya yakni AHY," ujarnya, Kamis (5/7).
Fakta tersebut menyebabkan posisi politik TGB ‘mentok’ dan rasanya tidak mungkin maju dari Demokrat. Padahal, menurut Cecep, TGB memiliki latar belakang yang baik, masih muda dan terbilang berhasil memimpin NTB. Ia juga memiliki massa yang tidak sedikit dan mendapat dukungan secara nyata.
Baca juga: Terlalu Dini, Menilai TGB Berpihak ke Jokowi