REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menyatakan polemik dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) terkait bayi unta yang diberi nama Aminah, merupakan nama ibu Nabi Muhammad SAW, sudah selesai. Bayi unta tersebut diputuskan berganti nama.
"Masalah dengan KBS sudah selesai, sudah 'clear'. Mereka tidak menyalahkan wartawan, mereka meminta maaf dan mengganti Aminah dengan nama Sarinah. Kami tidak mempermasalahkan lagi dan mudah-mudahan tidak ada lagi kesalahan seperti ini," kata Ketua Tanfidz DPD FPI Jatim Habib Haidar Al Hamdi, di Surabaya, Senin (9/7).
Habib Haidar menjelaskan, polemik itu bermula dari kelahiran bayi unta di KBS yang diberi nama Aminah. Pihak FPI Jatim pun mendatangi KBS guna menanyakan hal tersebut ke pihak KBS.
Awalnya, lanjut Haidar, pihak KBS mengelak dengan alasan salah ketik wartawan dan lain-lain. Namun dengan bukti dari wartawan dan bukti yang dipunyai FPI, KBS mengakui jika itu kesalahan mereka dan merupakan keluar dari lisan mereka.
"Aminah merupakan ibu dari Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai wanita mulia dan agung. Ini wanita yang kita hormati bukan hanya FPI, tapi juga seluruh umat Islam di dunia yang menghormati dan meninggikan beliau. Karena itu, kami ke sana, kami tanyakan sesuai apa yang kami dapatkan dan mereka mengakui bahwa itu kesalahan yang keluar dari lisan mereka," ujarrnya lagi.
Dia berharap dengan adanya persoalan ini bisa menjadi pelajaran bagi pihak yang lain untuk berhati-hati. Serta tidak menyakiti umat Islam serta melecehkan Alquran.
"Kami tidak menginginkan ada kelompok atau personal yang melecehkan Allah SWT, rasul, Islam dan syariat agama. Permasalahan ini sudah selesai. Kami maafkan dengan catatan tidak diulangi dan tidak terjadi di tempat yang lain," kata dia pula.