Selasa 10 Jul 2018 06:39 WIB

Realisasi Pendapatan Lombok Barat Rp 1,7 Triliun

Jumlah yang dapat dibelanjakan dari pendapatan itu sebesar 96 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Seorang tukang ojek melintas di padang savana jalur pendakian Gunung Rinjani, Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Jumat (22/9). Rinjani merupakan salah satu potensi wisata yang menjadi sumber pendapatan daerah Lombok Timur.
Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Seorang tukang ojek melintas di padang savana jalur pendakian Gunung Rinjani, Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Jumat (22/9). Rinjani merupakan salah satu potensi wisata yang menjadi sumber pendapatan daerah Lombok Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid melaporkan realisasi belanja APBD 2017. Fauzan menjelaskan, realisasi pendapatan secara keseluruhan mencapai Rp 1,757 triliun lebih. Dari jumlah ini yang bisa dibelanjakan mencapai Rp 1,669 triliun lebih atau 96,72 persen.

Fauzan menyebutkan, pendapatan diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dari sektor PAD, lanjutnya, anggaran yang disediakan mencapai Rp 326 miliar dan dibelanjakan sebesar Rp 290 miliar lebih atau 89,23 persen. Sementara, pendapatan transfer mencapai Rp.1.391 triliun lebih. Nilai ini sudah digunakan mencapai Rp 1,367 triliun lebih atau 98,28 persen.

"Lain-lain pendapatan yang sah berupa hibah mencapai Rp 39 miliar lebih, terealisasi mencapai 41.170 miliar lebih atau 103,55 persen," ujar Fauzan saat melaporkan pertanggungjawaban realisasi APBD Lombok Barat 2017 saat agenda rapat paripurna DPRD Lombok Barat, Senin (9/7).

Selain melaporkan realisasi anggaran, Fauzan juga melaporan realisasi Pos Belanja Daerah, Transfer, Pembiayaan serta laporan Perubahan Saldo Anggaran, Aperasional, Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Arus Kas.

Dalam laporan pertanggungjawaban realisasi APBD 2017 tersebut, selain bupati, pihak eksekutif menghadirkan sejumlah pimpinan SKPD dan Forkopinda.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement