Senin 16 Jul 2018 19:13 WIB

Tak Ikut WO di Parlemen, Khairy: Saya Tetap Bersama UMNO

Khairy ingin menjadi anggota parlemen yang patut dicontoh

Politisi muda Partai UMNO, Khairy Jamaluddin yang tetap berada di kursinya sementara seluruh anggota parlemen dari UMNO melakukan aksi walk out dalam pelantikan Ketua Parlemen Malaysia, Senin (16/7).
Foto: The Star
Politisi muda Partai UMNO, Khairy Jamaluddin yang tetap berada di kursinya sementara seluruh anggota parlemen dari UMNO melakukan aksi walk out dalam pelantikan Ketua Parlemen Malaysia, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anggota Parlemen dari Partai UMNO, Khairy Jamaluddin mengatakan dia "masih dengan UMNO". Meskipun ia menolak untuk bergabung dalam pemogokan atau walk out yang dipentaskan oleh sesama anggota parlemen Oposisi pada Senin (16/7).

Dia mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang anggota parlemen Oposisi yang patut dicontoh. Itu mengapa dia memutuskan untuk tidak bergabung dalam pemogokan, yang dipentaskan sebagai protes atas penunjukan Ketua.

“Saya anggota UMNO dan saya tahu batas saya. Tetapi ketika saya diminta untuk memberikan pendapat saya, saya akan memberi mereka menurut apa yang saya pikir itu benar,” kata Khairy seperti dikutip The Star, Senin (16/7).

(Baca: Najib Razak Duduk di Barisan Parlemen Malaysia, Ada Apa?)

Ia menambahkan bahwa dia hanya berbicara untuk dirinya sendiri. Alasan mengapa Khairy Jamaluddin memilih untuk menjauhkan diri dari Barisan Nasional dan protes PAS di parlemen, adalah karena dia memilih untuk menghormati sumpah dalam upacara Datuk Mohamad Ariff Md Yusof sebagai Ketua Parlemen ke-14.

Khairy, ketika ditanyai oleh wartawan di lobi Parlemen, mengatakan dia tidak yakin apakah tindakan pemberontak terakhirnya akan membawa tindakan pendisiplinan dari partainya, UMNO. “Saya tidak yakin tentang itu. Saya hanya membuat keputusan berdasarkan pandangan saya, yang menghormati upacara pelantikan."

(Baca: Khairy tak Ikut Walk Out di Parlemen, Ini Kata Najib Razak)

"Hari ini adalah upacara pelantikan, jadi kita harus menghormati DPR dan upacara pelantikan."

Menurutnya, anggota parlemen seharusnya menyatakan ketidakpuasan mereka selama debat yang akan diadakan setelah upacara peresmian Parlemen oleh Yang di-Pertuan Agong pada hari Selasa (17/7). “Kami bisa protes selama debat atau setelah upacara pengesahan besok. Bagi saya, lebih baik jika kita menghormati upacara dan tidak menggunakan tindakan apa pun yang dapat merusak citra Barisan sebagai oposisi yang kredibel.”

Baik Khairy dan Kimanis MP Datuk Seri Anifah Aman tetap duduk di Rumah selama pemogokan. Ditanya apakah dia akan dipanggil untuk tidak mengikuti cambuk partai, Khairy berkata, "Saya tidak tahu."

(Baca: Najib Cabut Gugatan Terhadap Tiga Penyidik 1MDB)

Anggota Parlemen Oposisi walk out dari Dewan Rakyat setelah Datuk Mohamad Ariff Md Yusof dilantik sebagai Ketua Parlemen ke-14. Mereka mengklaim bahwa proses penunjukan tidak transparan dan titik tatanan dibesarkan oleh Datuk Seri Takiyuddin Hassan (PAS-Kota Baru) ketika Sekretaris Dewan Rakyat Datuk Roosme Hamzah membacakan mosi mengusulkan Mohamad Ariff sebagai calon tunggal untuk jabatan Ketua Parlemen.

“Saya telah menerima saran dari Perdana Menteri dalam suratnya kepada Dewan Rakyat pada 2 Juli 2018. Karena itu, DPR ingin mengusulkan Datuk Mohamad Arif Md Yusof sebagai Ketua Dewan Rakyat,” kata Roosme.

Gerakan itu kemudian diajukan oleh Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan disokong oleh wakilnya, Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail. Mohamad Ariff kemudian diundang ke Gedung Agustus untuk mengambil sumpah sebagai Ketua Parlemen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement