REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Setidaknya, terdapat 170 pedagang terkena dampak kebakaran Pasar Induk Gedebage, Bandung, pada Ahad (16/7). Kebakaran pada dini hari tersebut menghabiskan los 3,4,5 dan sebagian los 6 pasar.
PD Pasar Induk Gedebage menyiapkan lahan untuk pedagang korban kebakaran. Hal tersebut dilakukan PD sebagai kepedulian, mengingat los yang terbakar merupakan milik swasta, bukan PD.
"Kami PD pasar bagian dari pemerintah, dari sisi rasa kemanusiaan pada kita untuk memfasilitasi apabila ada pedagang yang ingin segera kembali berjualan. Lokasinya ada di blok eceran dan di deket TPS," papar Kepala Pasar Induk Gedebage, M Rizal Faisal pada Republika, Senin (16/7).
Rencananya, pihak PD baru akan menemui PT. Ginanjar, selaku pemilik lahan untuk menanyakan langkah yang akan mereka lakukan. Di sisi lain, Rizal mengaku bahwa pelapor terus bertambah di posko pengaduan yang PD Pasar buka sejak kemarin.
"Yang sudah melaporkan ke pihak kami itu sudah 62 orang dengan berbagai jenis komoditi jualan. Untuk kerugian sudah mencapai di angka Rp 8 miliar," jelasnya.
Ginanjar mengakui aktivitas pasar secata keseluruhan tidak terganggu pasca kebakaran. Namun untuk pedagang yang terkena imbas masih belum dapat berjualan.
"Baru sebatas membersihkan yang bisa dibersihkan atau bisa didapat dari sisa sisa kebakaran. Untuk beberapa orang sudah masuk dan meminta tempat bagi yg siap melaksanakan kembali aktivitasnya," jelasnya.
Salah satu pedagang yang terkena imbasnya adalah Asep. Pedagang grosir kelontongan ini masih membersihkan puing-puing kebakaran dan mencari barang dagangan yang masih layak.
"Minuman sama pecin-pecin (penyedap rasa). Kalau yang begini masih bisa dituker," jelas Asep.