REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pencopotan Ngogesa Sitepu dari jabatan Ketua DPD Golkar Sumatra Utara diklaim sebagai langkah untuk menyelamatkan partai. Hal ini disampaikan Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia, menyikapi tudingan yang menyebut pergantian tersebut inkonstitusional.
"Ini untuk menyelamatkan Partai Golkar di Sumatra Utara," kata Doli, Rabu (25/7).
Doli menjelaskan, ada sejumlah persoalan yang menjadi alasan pengambilalihan jabatan dan kewenangan dari Ngogesa. Beberapa di antaranya, yakni masalah konsolidasi internal partai, indikasi kasus amoral, hingga adanya potensi masalah hukum dalam kepengurusan.
Selain itu, masalah terkini yang paling darurat, yaitu terkait kesiapan Golkar Sumut dalam mendaftarkan kadernya untuk menjadi bakal calon legislatif.
(Baca: Ketua DPD Golkar Sumut Dicopot)
"Hingga dua hari jelang batas akhir pendaftaran, belum ada persiapan apa-apa. Kalau tidak diambil alih, Golkar akan gagal mendaftarkan caleg ke KPU Sumut," ujar dia.
Doli memastikan keputusan yang diambil DPP Golkar merupakan langkah terbaik untuk kepentingan partai mereka. Dia pun berharap seluruh kader tidak menganggap pencopotan ini sebagai sesuatu yang melanggar aturan.
"Jangan saling menuding. Mari rapatkan barisan untuk memenangkan Pileg 2019," kata Doli.