Kamis 26 Jul 2018 19:37 WIB

Sosialisasi Beras Saset di Bekasi Masih Minim

Bulog Sub Divre Karawang-Bekasitelah menyalurkan 13.500 beras saset.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo di Kementerian BUMN, Senin (9/7) menjelaskan terkait target produksi dan penyebaran beras kemasan 200 gram seharga Rp 2.500 per saset di seluruh Indonesia.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo di Kementerian BUMN, Senin (9/7) menjelaskan terkait target produksi dan penyebaran beras kemasan 200 gram seharga Rp 2.500 per saset di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sosialisasi atau pengenalan beras saset yang dicanangkan oleh Bulog di Kota Bekasi masih minim. Hal itu terlihat dari ketidaktahuan warga akan beras saset seharga Rp 2.500 per 200 gram itu.

"Beras saset? Berasnya dalam bentuk saset gitu? Saya baru tahu," ujar Warga Bantar Gebang Wahyuni (45 tahun), Kamis (26/7).

Wahyuni mengaku belum tahu kabar akan adanya beras saset. Oleh karenanya, ia ingin mengetahui bentuk dan tujuan diproduksinya beras saset. 

Warga lain di Harapan Jaya Bekasi Utara, Susilowati (54) mengaku sudah mengetahui beras saset dari berita di media sosial yang di bagikan oleh temannya. Namun, hingga kini ia belum melihat wujud asli dari beras yang idenya dibuat oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso itu.

Baca juga, Kementan Dorong Pertanian Organik di Buton Utara

"Sudah tahu sih beritanya di media akan ada beras saset, tapi di sini belum ada ya. Saya juga penasaran gimana bentuknya," ujarnya di Bekasi.

Pantauan Republika.co.id di warung kelontong di sejumlah wilayah Kota Bekasi serta agen beras di Pasar Kranji Baru Kota Bekasi, belum terdapat beras saset. Bahkan, para penjual beras di agen, baru mengetahui adanya beras saset.

Baca juga, Jokowi: Orang Menimbun Barang tidak Masalah

Seperti diberitakan sebelumnya, Perum Bulog Sub Divre Karawang-Bekasi, Jawa Barat telah menyalurkan 13.500 beras kemasan renceng (saset) ke warung-warung kecil dan toko klontong di dua daerah itu. Kepala Bulog Sub Divre Karawang-Bekasi Sulais mengatakan, pada tahap pertama, bulog Karawang-Bekasi telah memproduksi 15 ribu saset. 

"Beras saset ini diproduksi sendiri, karena Bulog Karawang telah memiliki alat packing khusus untuk mengemas beras renceng," ujarnya.

Sulais mengatakan, memang banyak masyarakat di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang masih belum mengetahui beras saset. Pasalnya, pemasaran belum dilakukan secara menyeluruh. 

"Sifatnya masih pengenalan, uji coba. Nanti melihat respons masyarakat, kalau bagus secepatnya akan diproduksi lagi untuk tahap kedua," kata Sulais.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement