REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan penutupan 19 pintu tol selama perhelatan Asian Games tidak dilakukan secara permanen, melainkan situasional. Ditlantas Polda Metro Jaya akan menetapkan dua cara untuk melakukan penutupan situasional ini.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menjelaskan dua cara tersebut, yakni menerapkan penutupan pintu tol sesuai jam dan buka-tutup sesuai operasional bus atlet. “Artinya, ketika bus atlet telah lewat maka pintu tol kembali dibuka,” kata dia saat ditemui Republika.co.id di Wisma Atlet usai simulasi penutupan 19 pintu tol, Rabu (1/8).
Untuk penutupan pintu tol sesuai jam, Ditlantas Polda Metro Jaya akan menerapkannya di tujuh pintu tol pada dua waktu berbeda. Dua waktu tersebut tersebut, yakni waktu keberangkatan pukul 06.00-17.00 WIB dan waktu kepulangan pukul 12.00-21.00 WIB.
Empat pintu tol akan ditutup saat waktu keberangkatan pukul 06.00-17.00 WIB, yakni Angke 2, Slipi 2, Tanjung Duren, dan TMII 1. Sementara tiga tol yang ditutup pada waktu kepulangan, yakni TMII 2, Slipi 1, dan Angke 1.
Kendati ditutup sesuai jam yang telah ditetapkan, Yusuf menerangkan, kepolisian tidak menerapkan kebijakan tersebut secara kaku. Ia mengatakan petugas bisa saja membuka tujuh pintu tersebut ketika terjadi kepadatan. “Situasional kalau memang sudah tidak ada bus atlet yang lewat,” kata dia.
Ia mengilustrasikan pintu tol Angke 2, Slipi 2, Tanjung Duren, dan TMII 1 ditutup pada pukul 06.00-17.00. Namun, misalnya, ketika pada pukul 12.00 WIB tidak ada bus yang lewat dan terjadi kepadatan maka kepolisian akan membuka pintu-pintu tersebut.
Yusuf mengatakan hal ini sesuai pantauan ketika simulasi yang dilakukan hari ini. Dalam pantauan ketika uji coba, terlihat kepadatan kendaraan sepanjang satu kilometer di Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara.
“Jika dalam pelaksanaannya, misalnya menimbulkan macet, nanti bisa dibuka kalau sudah tidak ada bus lewat," ujar Yusuf.
Sementara untuk buka-tutup tergantung operasional bus atlet, Yusuf menjelaskan, Ditlantas Polda Metro Jaya hanya akan menutup ketika bus atlet bakal melintas di tol tersebut. Namun, petugas akan langsung membuka setelah bus atlet lewat.
Ditlantas akan menerapkan kebijakan di 12 pintu tol. Sebanyak enam pintu tol ketika keberangkatan, yakni Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Off Ramp RS Harapan Kita, Podomoro, Rawamamgun, dan Pedati. Enam pintu tol ketika pulang, yakni Gedong Panjang 2, Jembatan Tiga 2, Jelambar 1, Sunter, Jatinegara, dan Kebon Nanas.
Personel Ditlantas akan berjaga di ruas pintu tol yang dilalui bus atlet. Mereka akan bersiaga jika ada arahan untuk membuka pintu tol yang sedang ditutup.