REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/8), ditutup melemah sebesar 21,69 poin. Pelemahan ini seiring bursa saham eksternal.
IHSG ditutup melemah 21,69 poin atau 0,36 persen menjadi 6.011,72. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,96 poin atau 0,52 persen menjadi 949,38.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta mengatakan pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang berada dalam area negatif menjadi salah satu faktor penahan laju IHSG. "Sejumlah indeks saham Asia cenderung bergerak melemah sehingga menahan investor untuk masuk ke pasar," katanya.
Di sisi lain, ia menambahkan, nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi turut menjadi sentimen negatif bagi pasar saham domestik. "Akumulasi sentimen negatif baik dari eksternal dan domestik mendorong investor cenderung melakukan aksi ambil untung," katanya.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan koreksi yang terjadi di pasar saham domestik sebaiknya dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi saham. Ia mengatakan, dalam jangka panjang, IHSG masih berada dalam area penguatan.
"Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar," katanya.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (2/8) sebanyak 429.365 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,438 miliar lembar saham senilai Rp 7,912 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 230 saham menurun, dan 131 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 234,17 poin (1,03 persen) ke 22.512,52 dan indeks Hang Seng melemah 626,18 poin (2,21 persen) ke 27.714,56. Indeks Straits Times melemah 42,63 poin (1,28 persen) ke posisi 3.286,32.