REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 40 lembaga dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat akan ikut bergabung dalam aksi longmarch “Dunia Islam Berduka” pada Jumat (3/8). Aksi tersebut merespons perlakuan semena-mena tentara Israel yang mengusir jamaah shalat Jumat di Masjidil Aqsha pada pekan lalu.
‘’Kami melihat perbuatan tentara zionis Israel sudah melewati batas. Bukan hanya sekedar menghambat masyarakat muslim Palestina untuk beribadah di Masjid Al Aqsha, tapi kini berani membubarkan ibadah shalat Jumat di sana,’’ ujar Ketua Aliansi Masyarakat Selamatkan Al Aqsha (AMSA), Edi Haryanto melalui rilis yang dikirimkan ke Republika.co.id, Kamis (2/8).
Menurutnya, beberapa lembaga yang menyatakan siap bergabung dan membawa massa antara lain Aqsa Institute, Yayasan Untuk Palestina MT Aria Jipang, Harapan Amal Mulia, MT Rinduku Baitullah (RBT), For Humanity, Mujahadah Community, Kasih Palestina, MT Rumahku Surgaku, Al Iman.
Selain itu, Pejuang Subuh, Life for Ummah, Inisiatif Zakat, Rumah Zakat, One Day One Juz, XTC Indonesia, Brigez Indonesia, KAMMI, Bandung Fighting Club, Nurul Hayat, dan Ash Shuffah.
Ia menuturkan, selain memperjuangkan pembebasan Al Aqsha, aksi ini juga akan menyuarakan mengenai pentingnya umat Islam mengambil peran dalam membantu pemulihan korban bencana gempa di Lombok. Apalagi, Lombok dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid.
‘’Oleh karena itu, aksi ini diberikan tema Al-Aqsa yang Terbelah dan Bumi 1.000 Masjid Berguncang,’’ ungkapnya.
Rencananya, kata Edi, aksi akan dimulai dengan berjalan kaki dari depan Masjid Pusdai, berorasi di depan Gedung Sate Bandung, melanjutkan ke Bandung Indah Plaza (BIP), dan berakhir di Masjid Al-Ukhuwah.
Selain menyuarakan aspirasi, aksi ini juga merupakan upaya AMSA untuk menggalang dana untuk langsung disalurkan kepada para penjaga Al Aqsha dan korban bencana gempa di Lombok.
‘’Kami mohon maaf jika aksi ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan. Bagi masyarakat kami mohon untuk menghindari jalur yang akan dilewati oleh massa peserta aksi,’’ katanya.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh lembaga untuk mentaati aturan dan tidak melakukan pelanggaran hukum dan mengganggu ketertiban masyarakat. Tak hanya itu, pihaknya pun meminta supaya tidak ada sedikitpun sampah yang berceceran akibat aksi ini. Nanti, akan ada tim penyapu dan tim khusus yang mengawal jalannya aksi damai ini.